Salin Artikel

Beredar Video Pencopotan Bendera Merah Putih, Ini Penjelasan Pengelola Kalibata City

Video itu diunggah akun YouTube Kabar Kalcit dengan judul "Pencopotan Paksa Bendera Merah Putih di Kalibata City oleh Pengelola".

Dalam video berdurasi 2 menit 47 detik itu tampak seorang perempuan marah-marah sambil membawa bendera.

Di sampingnya ada seorang laki-laki memakai kaus hitam yang juga ikut marah-marah.

Mereka mempertanyakan pencopotan bendera merah putih dari balkon unit hunian perempuan tersebut.

Perempuan itu menuding pengelola menerobos masuk ke unit huniannya.

"Unit saya diterobos masuk sama pengelola untuk dicopot benderanya. Enggak bener ini. Orang saya pasang bendera merah putih kok," kata perempuan dalam video tersebut.

"Kalau ada saya di unit, saya tidak akan izinkan siapa pun mencopot bendera saya," lanjut dia.

Hingga Kamis pukul 22.30, video itu sudah ditonton lebih dari 3.000 kali.

General Manager Kalibata City Ishak Lopung membantah pengelola mencopot paksa bendera tersebut dan menerobos unit hunian.

Menurut Ishak, pengelola mulanya melihat bendera merah putih diikatkan ke bracket AC dan railing balkon salah satu unit hunian sehingga tidak elok dipandang.

Selain itu, angin di lantai atas juga cukup kencang.

Pengelola kemudian mendatangi unit hunian tersebut.

"Kami naik ke atas, datang ke unit tersebut dengan baik-baik, kami ketuk pintunya. Oleh si penghuni dibuka, yang ada adalah Ibu dari si pemilik. Kami sampaikan bahwa mohon bendera itu dilepas, dipasang di bawah saja," kata Ishak saat dikonfirmasi.

Pengelola, kata Ishak, meminta izin untuk membantu mencopot bendera itu.

Bendera merah putih yang telah dicopot kemudian diserahkan kepada Ibu di dalam unit hunian itu.

Setelah itu, Ishak menyebut anak Ibu itu turun ke lantai bawah dan berteriak-teriak. Anak Ibu itu tidak lain adalah perempuan yang ada di dalam video.

Ishak memastikan pencopotan bendera dilakukan secara baik-baik.

"Ada kok videonya bahwa kami menyampaikan baik-baik, kami jelaskan baik-baik kok. Jadi, bukan pencopotan paksa. Kalau memang enggak boleh, enggak mungkin kami kan masuk. Tapi karena diizinkan, ya sudah, kami bantu melepaskan itu," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/17/05120031/beredar-video-pencopotan-bendera-merah-putih-ini-penjelasan-pengelola

Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke