Salin Artikel

Truk Pasir yang Dibawa Kabur Sopir dan Kenek Kemudian Disamarkan Penadah

JAKARTA, KOMPAS.com - Truk bermuatan pasir milik perusahaan ekspedisi yang dibawa kabur oleh O dan B, dikamuflasekan oleh sang penadah yang berinisial AR.

Kapolsek Sunda Kelapa Kompol Netty Siagian menyatakan, AR berupaya memalsukan nomor kendaraan supaya truk tersebut tidak dapat dilacak oleh pemilik aslinya.

"Ini sebenernya sudah dipalsukan. Ini setelah dari tangan ke tangan, dari tadinya plat nomornya B 9530 FYV jadi B 8827 SS. Jadi, sudah diubah supaya pemilik tidak mengenali lagi," kata Netty, dalam konferensi pers, Selasa (28/8/2018).

Netty berjanji akan mengungkap pihak yang menerbitkan STNK dan nomor kedaraan truk tersebut. Ia memperkirakan, pelakunya berada tak jauh dari Sukabumi, tempat AR membeli truk.

"Kita selidiki kembali karena kita masih tahap mengembangkan, tempat pembuatan STNK dan pelat palsu itu akan kita telusuri, yang jelas tidak jauh dari Sukabumi," ujar Netty.

Selain memalsukan nomor kendaraan, AR juga mengecat ulang truk tersebut dengan warna hitam.

Pengamatan Kompas.com, seperlima bagian bak truk itu sudah berwarna hitam. Sementara, sisanya masih berwarna hijau.

Diberitakan sebelumnya, AR bersama empat orang lainnya yaitu O, B, M, dan S ditangkap polisi karena terlibat dalam penggelapan dan penadahan truk bermuatan pasir milik sebuah perusahaan.

Dalam kasus tersebut, AR berperan sebagai penadah dan dijerat Pasal 480 KUHP tentang Penadahan, dengan ancaman hukuman maskimal empat tahun kurungan penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/28/17445831/truk-pasir-yang-dibawa-kabur-sopir-dan-kenek-kemudian-disamarkan-penadah

Terkini Lainnya

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke