Salin Artikel

Tawuran Pelajar SMK di Bekasi, 1 Orang Tewas hingga Aksi Balas Dendam

Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Wijonarko mengatakan, tawuran berawal dari pelajar SMK KBM mengirim pesan WhatsApp kepada pelajar SMK PA untuk mengajak tawuran.

"Awalnya antara SMK PA dan KBM ini melalui WhatsApp sepakat untuk bertemu dan melaksanakan tawuran di tempat yang sudah disepakati di jalan sumur batu Bantar Gebang," kata Wijonarko di Mapolres Metro Bekasi Kota, Selasa (28/8/2018).

Sebelum tawuran para pelajar SMK PA berkumpul terlebih dahulu di suatu rumah untuk mempersiapkan senjata tajam. Adapun senjata yang digunakan berasal dari para alumni sekolahnya.

Para alumni menjual senjata tajam yang dibuat sendiri dengan harga Rp 35.000 untuk satu senjata. Pelajar yang tawuran masing-masing memegang satu senjata tajam berupa celurit dan stik golf.

"Saling menantang, mungkin mengeluarkan kata-kata yang menyinggung akhirnya antara pelaku dan korban bertemu," ujar Wijonarko.

Kedua kelompok pelajar SMK itu bertemu di Jalan Raya Sumur Batu, tawuran pun pecah. Mereka saling bergantian melakukan serangan, tak berselang lama terdapat tiga pelajar dari SMK KBM terjatuh dan dikeroyok oleh kelima pelajar dari SMK PA.

1 orang tewas

Satu pelajar SMK Karya Bahana Mandiri berinisial IP tewas akibat terkena bacok di bagian kepala dan tangan. Lalu terdapat dua pelajar SMK KBM lainnya yang mengalami luka berat berinisial AL dan MDP, mereka mendapatkan luka bacok masing-masing di bagian tangan dan kepala.

AL dan MDP pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bakti Husada, Bantargebang untuk mendapatkan perawatan.

"Korban tewas di tempat, jadi memang pada saat kejadian sempat mengalami luka dan memang diketahui korban meninggal di lokasi kemudian dua orangnya di Rumah Sakit," ujar Wijonarko.

5 orang ditangkap Polisi

Lantaran melakukan pengeroyokan saat tawuran, lima pelajar dari SMK Pijar Alam ditangkap oleh Satuan Polsek Bantargebang pada Minggu (26/8/2018).

Ulah kelima pelajar tersebut mengakibatkan satu pelajar SMK KBM tewas dan dua pelajar SMK KBM lainnya mengalami luka berat dan dilarikan Ke Rumah Sakit Bakti Husada.

Kelima pelajar SMK PA tersebut ialah Andri (18), MS (15), DAR (15), RP (17), dan MAS (16). Adapun barang bukti yang diamankan pihak kepolisian yaitu lima buah celurit, satu buah stik golf, dan lima handphone.

Atas perbuatannya kelima pelaku terancam dikenakan pasal 170 tentang pengeroyokan dengan hukuman penjara maksimal 12 tahun.

Kelima pelajar tersebut masih tercatat sebagai siswa di SMK PA.

"Kalau kasus siswanya sampai saat ini masih jadi siswa saya, karena saya menunggu proses hukum," kata Sapto Agus Kepala SMK Pijar Alam.

Diwarnai aksi balas dendam

Pasca tawuran antara SMK Pijar Alam dan SMK Karya Bahana Mandiri di Jalan Raya Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi, Pada Senin (20/8/2018) terjadi penyerangan terhadap Gedung SMK Pijar Alam yang diduga dilakukan oleh para pelajar SMK Karya Bahana Mandiri.

"Terjadi serangan, sekolah kita dilempari batu oleh puluhan anak, sekolah kita dilempari petasan, batu bata, batu kali, bendera juga dicabut-cabutin," kata Sapto Agus Kepala SMK Pijar Alam, Rabu (29/8/2018).

Saat kejadian penyerangan, lanjut Agus, dirinya bersyukur siswa-siswanya sedang melakukan shalat bersama di ruangan yang letaknya jauh dari jangkauan penyerangan.

"Saya lagi keluar kebetulan saat kejadian, yang ada disini (sekolah) itu ibu-ibu sini sama satpam, anak-anak lagi shalat berjamaah di lantai 2 jadi alhamdulillah gakena lemparan batu, mungkin kalau posisi anak-anak sedang di kelas pasti ada yang kena itu," ujar Agus.

Penyerangan hanya berlangsung 5-10 menit. Namun beberapa bagian bangunan sekolah SMK PA mengalami kerusakan.

"Kaca-kaca pecah semua itu, kaca kelas yang diatas juga kena, makannya kalo ada siswa disitu pasti kena bisa luka," ucap Agus.

Pihak SMK PA pun sudah melaporkan penyerangan yang dilakukan puluhan pelajar yang diduga SMK KBM itu ke pihak kepolisian. Saat ini kepolisian masih menyelidiki secara mendalam kasus tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/31/08382171/tawuran-pelajar-smk-di-bekasi-1-orang-tewas-hingga-aksi-balas-dendam

Terkini Lainnya

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke