Salin Artikel

Pedagang Stiker Raih Untung hingga Jutaan Rupiah Selama Asian Games

Sejumlah pedagang yang ditemui Kompas.com pada Minggu (2/9/2018) mengaku bisa memperoleh untung ratusan ribu setiap harinya dengan berjualan stiker.

"Kalau keuntungan sih enggak tentu ya, tergantung kita jualnya berapa. Tetapi lumayan lah, setiap acara bisa dapat Rp 600.000," kata Tito, pedagang asal Bandung.

Ia menuturkan, dirinya bersama sejumlah temannya sengaja berangkat dari Bandung untuk mencoba peruntungan di Jakarta.

Menurutnya, penghasilan sebagai pedagang stiker dan ikat bendera selama dua pekan lebih besar dari penghasilannya sebagai pedagang bakso di Bandung.

"Di sini sehari bisa Rp 600.000 sedangkan kalau di Bandung karena sekarang sedang merosot, penghasilannya bisa di bawah Rp 100.000. Jadi ya berkah juga buat saya Asian Games ini," katanya.

Tara, pedagang lainnya, punya capaian pendapatan yang lebih fantastis. Ia mengaku membawa pulang Rp 3,2 juta saat berdagang di GBK pada Sabtu (1(9/2018) kemarin.

"Paling heboh kemarin pak, dapat Rp 3.200.000 sampai kemarin. Saya bawa 2.000 buah dijual Rp 5.000 dapat tiga, itu habis terjual," kata pedagang asal Cikarang itu.

Ia menuturkan, jumlah pembeli memang selalu meroket ketika akhir pekan tiba. Selama lima menit berbincang dengan Tara, sedikitnya ada lima orang yang mampir membeli stiker yang dijual Tara.

Tara menambahkan, dirinya memilih berjualan stiker setelah kesulitan menjadi calo tiket.

"Biasanya dulu jadi calo karcis, tapi sekarang sudah susah, tiketnya enggak ada. Jadi akhirnya coba jual stiker ya lumayan lah sehari bisa Rp 500.000," katanya.

Walau bisa membawa pulang ratusan ribu Rupiah, Tara, Tito, dan pedagang lainnya mesti kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP yang rutin berpatroli di sekitar GBK.

"Ya namanya kebutuhan di rumah kan banyak, anak sekolah, buat makan, jadi kucing-kucingan seperti itu ga masalah sih ya," kata Tito.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/02/14014771/pedagang-stiker-raih-untung-hingga-jutaan-rupiah-selama-asian-games

Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke