Bus yang membawa rombongan guru dari Jakarta itu masuk jurang sedalam 50 meter pada Jumat (7/9/2018) malam.
"Betul itu kendaraan Lemhannas," ujar Agus melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (10/9/2018).
Agus mengatakan, sopir bus tersebut mengoperasikan bus tanpa seizin atasannya.
Kegiatan yang hendak dihadiri rombongan guru tersebut juga bukan kegiatan yang digelar Lemhannas. Saat ini, sopir bus masih dalam pemeriksaan.
"Pengunaan oleh pengemudi tanpa lapor atasannya. Penggunaan bukan kegiatan Lemhannas, penumpang-penumpangnya juga bukan personel Lemhannas. Pengemudi menjalani proses pemeriksaan hukum," ujar Agus.
Diberitakan sebelumnya, sebuah mikrobus masuk jurang sedalam 50 meter di Tanjakan Cisarakan, Jalan Raya Cibadak-Cikidang-Palabuhanratu, Desa Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat pukul 23.00 WIB.
Bus tersebut berasal dari Jakarta dan berisi rombongan guru yang akan menuju Geopark Ciletuh.
Satu penumpang meninggal dunia dalam kecelakaan ini yaitu Saepulbahri (37), guru SD yang beralamat di Kampung Kalideres, RT 008 RW 001 Kelurahan/Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Sebanyak tujuh korban kecelakaan masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhanratu, Sabtu siang.
Sementara itu, 12 korban lainnya yang mengalami luka-luka ringan dipulangkan.
Penumpang yang meninggal disemayamkan di ruang jenazah rumah sakit milik pemerintah itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/09/17445991/bus-rombongan-guru-yang-masuk-jurang-di-palabuhanratu-milik-lemhannas