JAKARTA, KOMPAS.com - AW tewas tertimpa konblok yang jatuh dari lantai Rusun Tahap 3, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2018).
Bocah berusia 8 tahun itu tewas dengan luka berat di kepala. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi, hari itu AW dan kedua temannya sedang berjalan di sekitar rusun pukul 13.00 WIB.
Kemudian, sebuah konblok diduga jatuh dari atas rusun dan menimpa kepala AW, hingga bocah tersebut tersungkur dan tidak sadarkan diri.
1. Masih bernapas
Ibu AW, Mujiati mengatakan, saat tiba di lokasi melihat AW masih bernapas. Namun, dia heran mengapa warga yang menonton tidak membawa AW ke rumah sakit.
Beberapa menit kemudian, suaminya datang dan membopong AW ke rumah sakit yang berjarak beberapa ratus meter dari lokasi.
Petugas medis yang memeriksa AW menyatakan, bocah yang baru duduk di bangku kelas 2 SD itu telah meninggal dunia.
"Waktu saya buka kardus nya (penutup), saya shock. Tapi, saya lihat masih ada napasnya, dadanya masih bernapas," ujar Mujiati.
2. Terdengar dentuman
Sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi mendengar suara dentuman saat AW tertimpa konblok.
Penjaga warung yang berjarak 15 meter dari lokasi kejadian, Ranti, awalnya mengira terjadi tabrakan di lokasi tersebut.
Namun, saat dia keluar dari warung, Ranti melihat AW tergeletak tak sadarkan diri dengan luka berat di kepala.
"Saya dengar seperti dentuman ya, kayak mobil tabrakan. Saya keluar sudah banyak orang ya. Katanya dibawa ke rumah sakit, sampai di sana meninggal. Tadi ngeliat dia lewat bertiga sama temannya, tapi dia yang kena. Saya ngeliat dia lagi jalan di (posisi) tengah," ujar Ranti.
Hal serupa disampaikan warga lainnya, Muljono. Dia mendengar suara cukup keras seperti barang jatuh.
Muljono melihat ke arah rusun dan menemukan AW sudah tergeletak tak sadarkan diri dengan kepala berdarah.
"Keras banget suaranya, sampai saya terkejut. Pokoknya seperti suara barang jatuh saja, keras," ujar Muljono.
3. Barang sering berjatuhan
Warga yang tinggal di sekitar Rusun Tahap 3 menyebut, sering terjadi pelemparan barang dari rusun berlantai 17 itu ke arah jalan dan atap rumah warga.
Benda-benda berat sering terlihat berjatuhan seperti besi, kayu, bahkan sampah dari rusun.
Bahkan, ada pedagang gorengan yang terkena siraman air dari rusun tersebut. Ada juga batu yang dilempar sehingga mengenai atap rumah warga.
Namun, saat itu, belum ada korban jiwa maupun warga yang terluka. Warga telah melaporkan hal tersebut ke pihak pengelola.
Setelah dilaporkan, warga mendengar informasi bahwa balkon di setiap lantai akan dipasangi pagar berukuran tinggi, untuk mencegah jatuhnya benda yang membahayakan warga di luar rusun.
Namun, hingga jatuhnya korban, rencana tersebut masih belum terealisasi.
4. Harapan keluarga
Ibu AW, Mujiati mengatakan, kematian AW begitu menghancurkan hatinya. Sehari-hari, AW merupakan anak yang ceria dan memiliki banyak teman.
Mujiati berharap, polisi bisa mengungkap kasus kematian AW dan menangkap pelaku yang melemparkan konblok.
Dia yakin, konblok itu tidak jatuh dengan sendirinya. Tidak ada pengerjaan proyek di rusun tersebut.
Kecurigaan Mujiati ditambah dengan fakta bahwa penghuni rusun sering menjatuhkan benda-benda ke arah jalan dan atap rumah warga.
Namun, Mujiati tidak membuat laporan resmi karena keterbatasan yang dia miliki.
"Saya minta dihukum mati sajalah. Coba ya, Mas, kenapa mereka lakukan seperti itu ke anak saya. Maunya ketemu lah orang itu, jangan sampai ada korban lagi. Tangkap sampai dihukum mati," ujar Mujiati.
5. Selidiki kasus kematian
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu mengatakan, polisi telah mendatangi lokasi dan melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah konblok yang jatuh sengaja dilempar atau jatuh dengan sendirinya.
Dari sejumlah saksi yang telah dimintai keterangan sementara, tidak ada yang melihat konblok jatuh karena dilempar seseorang.
"Kalau tahu ada orang yang menjatuhkan sengaja atau tidak, kita lihat perkembangannya (penyelidikan)," ujar Roma.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/12/17294351/5-fakta-di-kasus-tewasnya-bocah-aw-yang-diduga-tertimpa-konblok