Salin Artikel

"Kenapa Rusun di Jakarta Utara di Rorotan Melulu? Yang Mau Tinggal di Rorotan Siapa?"

Mulanya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Meli Budiastuti mengajukan penambahan anggaran Rp 260 miliar dalam Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) 2018.

Anggaran itu akan digunakan untuk pembelian lahan di beberapa wilayah sebagai stok untuk membangun rusunawa, salah satunya di Rorotan, Jakarta Utara.

Taufik kemudian mempertanyakan hal itu.

"Bu, saya mau tanya, kenapa kok (rusun) di Jakarta Utara kayaknya di Rorotan melulu? Ibu enggak ada tuh di tengah-tengah Jakarta Utara, misalkan di Pademangan, Tanjung Priok, Warakas," ujar Taufik dalam rapat pembahasan KUPA-PPAS di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (13/9/2018).

"Yang mau tinggal di Rorotan siapa sekarang?" tambah dia.

Taufik mencontohkan, masih banyak lahan di Pademangan yang bisa dibeli untuk membangun rusun.

Dia mengaku kurang setuju jika Pemprov DKI kembali membeli lahan pembangunan rusun di Rorotan.

Menurut Taufik, kondisi perekonomian warga yang pindah ke rusun di Rorotan justru menurun.

"Saya saranin (pembangunan rusun) jangan Rorotan semua. Ini semua rumah susun banyak di Rorotan itu. Orang jadi miskin kalau dipindahin ke sana tuh," kata Taufik.

Menjawab itu, Meli menjelaskan pembelian lahan yang sudah direncanakan itu didasarkan pada penawaran warga.

Ketentuan pembelian lahan tersebut diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 82 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

"Kami memproses pemeriksaan dokumen dan sebagainya berdasarkan penawaran yang masuk sesuai Pergub 82," tutur Meli.

Khusus untuk pembelian lahan di Rorotan, lanjut Meli, ada Peraturan Gubernur Nomor 106 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Ruang Kawasan Rorotan sebagai Lahan Cadangan untuk RTH dan Rusun Umum.

Pergub itu diterbitkan salah satunya karena lahan di Rorotan masih luas.

Meli menyebut banyak pemilik lahan di sana yang menawarkan lahannya kepada Pemprov DKI untuk membangun rusun.

"Kebetulan Rorotan itu memang ada pergubnya, Pergub land banking 106 Tahun 2017," ucapnya.

Mendengar penjelasan Meli, Taufik menyebut pergub soal Rorotan itu bisa saja diubah. Yang terpenting, pembangunan rusun tidak hanya di Rorotan.

"Saya sih ngiri daerah saya enggak ada tuh, Kecamatan Tanjung Priok enggak ada lho rumah susun. Papanggo yang ada apartemen, tetangga saya kagak kebeli tuh. Pademangan mana ada rumah susun coba. Tolong Bu dipindahin ke tengah sedikitlah sebagian, jangan Rorotan mulu," kata Taufik.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/13/17373191/kenapa-rusun-di-jakarta-utara-di-rorotan-melulu-yang-mau-tinggal-di

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke