Salin Artikel

Tiga Langkah Pemkot Jakarta Pusat untuk Antisipasi Banjir

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melakukan tiga antisipasi banjir jelang datangnya musim hujan yakni pembangunan rumah pompa, pintu air, dan normalisasi sungai.

Kepala Seksi Pembangunan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat Fajar Avisena menuturkan, saat ini Pemkot Jakpus sedang membangun dua rumah pompa di Kecamatan Cempaka Putih dan Kecamatan Menteng.

Pembangunan rumah pompa itu dimulai sejak Agustus lalu dan ditargetkan rampung pada bulan November.

"(Rumah pompa) itu untuk penanganan genangan lokasi yang langganan banjir di daerah Cempaka Putih dan Menteng. Saat ini masih proses pengerjaan. Diharapkan sudah selesai bulan November," ungkap Fajar, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/9/2018).

Rumah pompa itu, lanjut Fajar, merupakan proyek lelang Pemkot Jakarta Pusat yang menelan biaya Rp 12,6 miliar.

Setelah dua proyek tersebut rampung, Pemkot Jakarta Pusat berencana melanjutkan pembangunan di kawasan lainnya yang menjadi langganan banjir.

"Satu paket itu totalnya Rp 12,6 miliar. Kita masih ada beberapa lokasi yang masih dikaji. Tapi, pasti ada yang dibangun lagi tahun depan," ungkap dia.

Langkah antisipasi banjir lainnya adalah membangun tujuh titik pintu air yang tersebar masing-masing empat titik di Kelurahan Pasar Baru, satu titik di Bendungan Hilir, satu titik di sisi Kali Krukut, dan satu titik di Kelurahan Gunung Sahari.

Pembangunan pintu air tersebut ditargetkan dimulai pada bulan Oktober 2018.

Langkah antisipasi terakhir yang dilakukan adalah normalisasi sungai di kawasan Jakarta Pusat.

"Antisipasi banjir di antaranya normalisasi saluran seperti membangun saluran baru atau normalisasi saluran lama," ungkap Fajar.

Seperti diketahui, Sudin SDA Jakarta Pusat memetakan empat kawasan langganan banjir saat musim hujan.

Kawasan pertama adalah Kecamatan Cempaka Putih yang lokasinya berdekatan dengan aliran Kali Utan Kayu.

Kawasan tersebut menjadi langganan banjir karena struktur daratan yang lebih rendah dibandingkan aliran kali.

Kawasan lainnya yakni Kecamatan Menteng tepatnya depan Stasiun Cikini.

Kawasan tersebut menjadi langganan banjir karena saluran air yang tertutup akibat dibangunnya bangunan beton di sekitarnya.

Kawasan ketiga adalah Kelurahan Pasar Baru yang lokasinya berdekatan dengan Kali Ciliwung Lama.

Sedangkan, kawasan terakhir adalah terowongan Apron di Kecamatan Kemayoran.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/27/19361891/tiga-langkah-pemkot-jakarta-pusat-untuk-antisipasi-banjir

Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke