Salin Artikel

Pakde Retnawan, Pengemudi Go-Jek, Terima Orderan Bekasi-Lombok demi Bantu Korban Gempa...

Begitulah ungkapan keprihatinan pria 52 tahun yang kerap disapa Pakde Retnawan untuk para korban gempa bumi di Lombok.

Ia mengatakan, keprihatinan itu terus bergejolak di benaknya.

"Yang saya punya hanya waktu, tenaga, dan motor," kata dia. 

Pria yang telah 2 tahun menjadi pengemudi Go-Jek itu terus berpikir untuk mencari cara meringankan beban para korban gempa di tengah berbagai keterbatasan yang ia miliki.

Ide "ngebid" Bekasi-Lombok

Setelah melewati proses pergumulan panjang, Retnawan menemukan ide untuk membantu korban gempa Lombok.

Ia mengumpulkan uang hasil nge-bid atau mengantar penumpang dari Bekasi, Jawa Barat, menuju Lombok.

Retnawan mendiskusikan rencananya ini bersama rekan-rekan satu komunitasnya. Sebagian besar rekannya setuju dengan rencana Retnawan.

Namun, rekan-rekannya tidak dapat menerima penumpang di luar wilayah operasionalnya.

Ide dan kendala Retnawan membantu korban gempa Lombok ini akhirnya diketahui manajemen Go-Jek.

Chief Corporate Affairs Go-Jek Nila Marita mengatakan, pihaknya mengetahui rencana Retnawan dari rekan-rekan mitra Go-Jek lainnya.

"Pertama kami dengar rencana ini, kami kaget dan kami hubungi melalui Mas Guntur (rekan Retnawan) dan kami tanyakan detail rencananya. Kami bertemu dan kami bukakan akses untuk Pak Retnawan untuk bisa nge-bid di wilayah di luar Jabodetabek," ujar Nila. 

Perjalanan Retnawan

Setelah akses dibuka pada 28 Agustus, Retnawan memulai perjalanannya dari Bekasi, Jawa Barat.

Retnawan menceritakan berbagai kendala yang ia hadapi selama perjalanan.

"Saya berangkat menuju Tangerang, Bekasi, Bogor, Cianjur, kemudian Bandung. Nah di Bandung itu saya enggak bisa nge-bid karena sedang ada demo ojek online," ujar dia. 

Ia melanjutkan perjalanan ke daerah-daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur sebelum akhirnya menyeberang ke Lombok.

Sepanjang perjalanan, ia beristirahat di pos-pos ojek online setiap wilayah yang dilalui. Menurut dia, komunitas ojek online di wilayah-wilayah tersebut memberikan bantuan baik materiil maupun moril.

"Jadi di jalan itu saya sudah enggak takut lagi mau istirahat di mana, makan apa, kalau ada kesusahan di jalan, teman-teman wilayah bantu saya. Saya bersyukur untuk itu," kata Retnawan. 

Di hari ke-8 atau pada 4 September 2018, Retnawan akhirnya tiba di Lombok. Di sana, ternyata ia masih mendapatkan order mengantarkan penumpang.

"Saya enggak tahu daerah Lombok. Saya muter-muter cari alamatnya hampir satu jam baru ketemu. Pelanggan saya marah-marah sekali, saya jelaskan saya bukan orang Lombok dan apa tujuan saya ke Lombok. Akhirnya penumpang ini enggak jadi marah malah ikut bantu," ujarnya tersenyum. 

Retnawan kemudian menyerahkan uang Rp 4 juta yang dikumpulkannya kepada salah satu lembaga yang menangani pemulihan kondisi korban gempa. 

Selain itu, ia juga menjadi relawan selama satu minggu di Lombok.

"Setelah saya pulang, saya lega. Bukan cuma saya yang bisa langsung ke Lombok, tetapi teman-teman yang saya ajak cerita selama di perjalanan juga jadi menggalang bantuan untuk korban gempa Lombok. Saya bersyukur untuk itu," kata Retnawan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/28/19120301/pakde-retnawan-pengemudi-go-jek-terima-orderan-bekasi-lombok-demi-bantu

Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke