Salin Artikel

Dilema Pejalan Kaki dan Pengendara, antara Kurangnya Fasilitas dan Kesadaran

Pun dengan trotoar juga fasilitas penyeberangan berupa zebra cross atau pun jembatan penyeberangan orang (JPO) yang disediakan khusus bagi mereka yang berjalan kaki.

Keduanya diatur sedemikian rupa agar hak dan kewajiban masing-masing dapat berjalan sebagaimana harusnya.

Namun, entah karena egoisme atau kondisi dan situasi seringkali memaksa seseorang untuk melanggar hak orang lain.  Menurut Koalisi Pejalan Kaki, di Ibu Kota hal yang kerap dijadikan alasan pelanggar adalah fasilitas yang tidak memadai.

"Karena ketiadaan penyeberangan, pejalan kaki berhak menyeberang di mana saja. Boleh itu di aturan, di undang-undang lalu lintas ada. Tapi, dengan mengutamakan keselamatannya dan memberi tanda," ujar Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus, saat berbincang dengan Kompas.com akhir pekan lalu (28/9/2018).

Pejalan kaki menyeberang tidak pada tempatnya menyebabkan terjadinya kecelakaan atau ketidakteraturan lalu lintas.

Pengendara yang melaju di atas jalur trotoar yang semestinya menjadi ruang aman bagi pejalan kaki, juga menjadi masalah. Apalagi, trotoar di DKI Jakarta banyak yang tidak memadai.

Dari sisi pejalan kaki, banyak yang lebih memilih menyeberang di sembarang tempat daripada di penyeberangan yang sudah disiapkan.

Ada beberapa alasan yang bisa dikemukakan mengapa para pejalan kaki ini menyeberang tidak menggunakan JPO, zebra cross atau pelican cross.

Menurut Alfred, bisa karena letaknya yang jauh dan tidak efektif secara waktu, bisa pula karena rendahnya kepedulian mereka terhadap keselamatan diri dan orang lain.

Faktor lain, bisa jadi karena fasilitas yang tersedia tidak mudah untuk diakses oleh semua kalangan.

"Kalau kita rujuk lagi, melihat fasilitasnya sekarang itu ada tapi tidak accesible. Jadi kalau kita bilang pejalan kaki harus dipaksakan melewati itu, yang harus kita tanya bagaimana nenek kita, kakek kita, disabilitas atau ibu hamil, mengakses JPO yang begitu curam," tutur Alfred.

Koalisi Pejalan Kaki menilai, perlu perhatian khusus dari dinas pemerintahan terkait untuk memperbaiki fasilitas-fasilitas publik di jalan raya ini. Dengan demikian, fasilitas itu aman dan mudah diakses oleh segala kalangan.

Alfred menegaskan, merupakan sesuatu yang tidak dibenarkan apabila sudah tersedia fasilitas namun pejalan kaki justru menyeberang di tempat yang tidak semestinya digunakan untuk menyeberang.

Akan tetapi, lagi-lagi, fasilitas yang tersedia sampai saat ini belum bisa dikatakan ramah bagi semua orang.

Terkecuali, jika memang tidak ada fasilitas penyeberangan jalan di sebuah ruas jalan raya, seseorang diperkenankan untuk menyeberang di sisi mana pun, selama memberikan tanda kepada pengendara yang melintas, misalnya melambaikan tangan agar diberi jalan.

Para pengendara kerap tertangkap kamera memanfaatkan trotoar tak sesuai fungsinya, baik itu untuk jalan yang dilintasi sepeda motor atau area parkir bagi mobil.

Memarkirkan kendaraan di badan trotoar kerap terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta.

Misalnya, Koalisi Pejalan Kaki yang kemarin mendapatkan pengaduan dari masyarakat tentang adanya dua buah mobil yang terparkir di trotoar depan halte bus Pasar Burung Barito, Jakarta Selatan.

Berdasarkan aduan yang masuk, masyarakat sudah berulang kali melihat lokasi tersebut dijadikan sebagai area parkir mobil-mobil pribadi yang entah milik siapa.

"Sekalipun ada acara yang tengah digelar di sekitar tempat itu, tidak kemudian melegalkan seseorang boleh parkir sembarangan di atas trotoar. Tidak boleh digunakan untuk tempat parkir karena fungsinya trotoar bukan untuk itu," kata Alfred.

Penindakan seperti derek, kunci roda dengan rantai, atau penggembosan yang dilakukan Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta nyatanya tidak juga menghilangkan kebiasaan buruk para pengendara untuk tidak memarkirkan kendaraannya di trotoar jalan.

Masyarakat, tidak hanya pengendara, tetapi juga para pejalan kaki harus diedukasi tentang hak dan kewajiban masing-masing agar tidak saling menyerobot hak orang lain saat hidup bersama di jalan raya.

...

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/01/19590841/dilema-pejalan-kaki-dan-pengendara-antara-kurangnya-fasilitas-dan

Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke