Salin Artikel

Kesan Warga Satu Bulan Menempati Selter Kampung Kunir

Mereka menempati selter yang dibangun di atas lahan bekas tempat tinggal mereka yang digusur pada 2015 silam.

Sebelum dapat menempati selter, mereka harus menyewa kontrakan sebagai tempat tinggal.

"Selama kita digusur 3 tahun kan kita ngontrak mencar-mencar. Saya pindah 3 tempat tapi pilihnya masih di sekitar sini karena usahanya di Fatahillah, dagang," kata seorang warga bernama Lia, di lokasi, Selasa (3/10/2018).

Lia mendapat hunian selter di lantai bawah, lantaran memiliki dua orang anak yang masih kecil.

Lia menyebut, tinggal di selter tersebut nyaman dan membuatnya tak perlu mencari-cari kontrakan murah untuk tinggal.

Tinggal di selter, dia hanya cukup membayar listrik dan air.

"Sebenarnya nyaman sih. Kita malah bahagia. Dari pada kita ngontrak selama 3 tahun itu, pindah-pindah kan. Bisa-bisa 1 kamar Rp 1 juta," kata dia.

Kesan nyaman juga dirasakan oleh warga lainnya, Nurlela, yang tinggal bersama suami dan dua anaknya.

Bisa kembali ke Kampung Kunir membuatnya senang karena bisa bergabung lagi dengan para tetangganya yang terpencar akibat penggusuran.

"Sudah tinggal di sini dari lebaran haji, alhamdulillah nyaman, makasih banyak pada pemerintah, dari pada (kami) ngontrak (rumah) lagi kan," kata Nurlela.

Sebelum menempati selter, ia sempat mengecek kualitas air yang dinilai asin. Tapi, kualitas airnya sudah membaik.

"Air sudah enggak asin lagi sekarang. Sudah bisa lah, buat masak juga sudah," kata dia.

Manison, warga yang mengaku sudah tinggal sejak 1972 di Kampung Kunir senang bisa kembali ke sana.

Ia pun tak perlu lagi mengontrak jauh dari lapak dagangnya yang berada di sekitar Jalan Kunir.

"Di sini soalnya strategis mau ke mana-mana juga. Busnya ada, keretanya ada. Saya juga dagang dekat sini," kata Manison, saat ditemui di dapur umum selter.

Kondisi selter Kampung Kunir saat ini telah dihuni oleh 33 KK yang merupakan warga lama.

Mereka menempati rumah petak seluas 6x3 meter dengan berbahan material tripleks dan penyangga besi.

Mereka menerima fasilitas umum seperti kamar mandi 10 pintu dan sebuah dapur umur seluas 4x3 meter.

Selter tersebut terdiri atas dua lantai yang dibagi berdasarkan usia keluarga dan setiap rumah diberi nomor dan nama kepala kelurga sesuai KK.

Pada lantai pertama diisi oleh keluarga yang memiliki anak kecil dan lansia, sedangkan lantai dua diisi keluarga dewasa dan remaja.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/03/21110891/kesan-warga-satu-bulan-menempati-selter-kampung-kunir

Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke