Namun dari pohon-pohon tersebut tidak ada satu pun jenis pohon yang tergolong pohon buah seperti pohon mangga, pohon nangka, atau pohon srikaya.
Petugas Keamanan Hutan Kota Danau Cincin Jimat mengatakan, sebenarnya pernah ada 7.000 pohon buah yang ditanam di hutan kota itu tetapi seiring waktu terus berkurang hingga akhir tidak ada satu pun.
"Cuma ya begitu, pohon baru ditanam ada orang habis olahraga, dia bilang ih... pohon mangga bagus, dia cabut dibawa pulang," kata Jimat kepada Kompas.com, Selasa (9/10/2018).
Jimat menyebutkan, pohon-pohon yang masih setinggi satu hingga dua meter itu banyak diambil para pengunjung.
Pada kesempatan lain, warga sekitar hutan kota juga kerap berebut buah-buahan yang ada ketika sedang musim berbuah.
"Kalau ada pohon yang berbuah, langsung dipakai buat rebutan, pada berantem. Saya bilang bagi-bagi, tapi mereka pengennya ambil semua," ujar Jimat.
Sebagai jalan keluarnya, Jimat dan petugas lainnya memilih untuk menebang pohon-pohon buah tersebut.
"Pohon buahnya cuma bertahan lima tahunan. Buahnya itu ga berhenti-henti, berbuah terus, cuma ya setiap berbuah itu pada berantem," kata Jimat.
Akibatnya, saat ini tidak ada lagi pohon buah di Hutan Kota Danau Cincin. Meskipun tak bisa menikmati buah-buahan di sana, pengunjung masih bisa merasakan rindangnya pepohonan yang tingginya sudah mencapai sekitar delapam meter.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/09/20213301/mengapa-tak-ada-pohon-buah-di-hutan-kota-danau-cincin