Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Tol Jakarta-Cikampek II, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Heru Subandoko mengatakan, saat ini pihaknya sudah memasuki tahap sosialisasi kepada masyarakat yang terdampak proyek pembangunan tersebut.
"Sosialisasi ini kami gelar di empat wilayah kabupaten dan satu kota yang menjadi lintasan proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Sisi Selatan, mulai dari Sadang hingga Jatiasih. Kami mulai dari Kabupaten Purwakarta dulu," kata Heru saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/10/2018).
Di Kota Bekasi, sosialisasi sudah dilakukan di Kecamatan Bantargebang pada Kamis kemarin. Sosialisasi di Kecamatan Jatiasih dan Mustikajaya digelar pada Sabtu besok dan Senin mendatang.
Sosialisasi digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Tim Sekretaris Daerah Pemprov Jabar. Sosialisasi itu antara lain berisi pemaparan trase jalan tol dan penyampaian Dokumen Penyusunan Pengadaan Tanah (DPPT) yang dikeluarkan PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek II Sisi Selatan.
"Ada empat poin dalam agenda sosialisasi guna memberikan edukasi terhadap peraturan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi kepentingan umum kepada masyarakat," ujar Heru.
Jalan tol Jakarta-Cikampek II Sisi Selatan akan memiliki panjang 62 kilometer, yang menghubungkan Sadang dengan Jatiasih. Rute itu melintasi lima kabupaten atau kota, 12 kecamatan dan 33 kelurahan atau desa di Provinsi Jawa Barat.
Penetapan lokasi jalan tol itu ditargetkan selesai Desember 2018. Pengerjaan proyek direncanakan mulai awal tahun 2019 dan ditargetkan rampung tahun 2021.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/12/15400091/800-rumah-di-bekasi-terdampak-proyek-tol-jakarta-cikampek-ii