Di dekat titik yang meluap, terlihat ada tumpukan karung pasir. Namun air tetap meluber, nyaris mencapai jalan.
Airnya berwarna hitam dan berlumut. Tampak pula sampah-sampah plastik mengapung.
Lurah Petukangan Utara Fahrul Hertanto mengatakan masalah itu sudah pernah ditangani Satpel Sumber Daya Air Kecamatan Pesanggrahan.
"Sudah beberapa kali dilakukan pengurasan saluran. Tapi kelihatannya kurang berhasil," kata Fahrul, Rabu.
Ia menjelaskan seberang saluran itu sudah masuk wilayah Tangerang Kota. Sedangkan sisi kanannya berbatasan dengan Jakarta Barat. Ia menduga saluran air meluap karena mampet di crossing ke saluran air di wilayah Tangerang.
"Saluran ini satu sistem, menurut laporan warga dulu ini ada crossing ke seberangnya, wilayah Tangerang. Tapi di sana kelihatannya salurannya tidak ada atau malah ketutup," kata dia.
Satu sisi Jalan Muchtar yang masuk wilayah Tangerang memang tak terlihat ada saluran air. Setelah jalan, langsung tanah atau ramp menuju bangunan.
Fahrul menduga saluran di wilayah Tangerang sengaja ditutup karena rumah warga lebih rendah dari permukaan Jalan Muchtar.
"Untuk sementara ini penanganannya cuma bisa dikuras lumpurnya," ujar dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/17/20410251/saluran-air-di-pemakaman-kedaung-meluap