Salin Artikel

Kali Bekasi Tercemar, Pepen Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan

Pencemaran Kali Bekasi akibat limbah domestik dan industri berdampak pada ketersediaan air bersih di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Pasalnya, air Kali Bekasi masih digunakan sebagai air baku untuk diolah menjadi air bersih.

"Antara bupati dan wali kota tidak akan selesai karena keterbatasan pemahaman, kebijakan atau kewenangan. Makannya yang lebih baik itu (ditangani) Kementerian Lingkungan Hidup ataupun Kementerian PU-PR," kata pria yang akrab disapa Pepen itu saat meninjau Kali Bekasi, Jawa Barat, Jumat (18/10/2018).

Limbah yang terkandung dalam air Kali Bekasi berasal dari hulu di Kabupaten Bogor. Limbah tersebut diduga berasal dari sejumlah pabrik di Kabupaten Bogor.

Pihaknya juga meminta pemerintah pusat menguras Kali Bekasi. Dengan demikian, sedimentasi di Kali Bekasi bisa berkurang hingga hilang. 

"Kali Bekasi dikuras terakhir tahun 1976. Kalau ini dikuras, sedimimentasi yang ada endapan-endapan kimia yang berbaur lumpur, mungkin bisa terdorong ke hilir," ujar Pepen. 

Sebelumnya, selama tiga hari berturut-turut, Kali Bekasi di Jalan M Hasibuan, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, dipenuhi busa.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kondisi terparah terjadi pada Rabu (17/10/2018), di mana busa menutupi seluruh permukaan aliran Kali Bekasi.

Busa pun makin berkurang hingga Jumat pagi (19/10/2018), tetapi tetap saja busa masih terlihat di permukaan air Kali Bekasi.

Selain itu, air kali juga nampak hitam pekat dan menimbulkan bau yang menyengat. Ikan sapu-sapu pun mati mengambang di pinggiran Kali Bekasi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/19/18222991/kali-bekasi-tercemar-pepen-minta-pemerintah-pusat-turun-tangan

Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke