Salin Artikel

Tumpukan Sampah di TPS Muara Baru Tak Berkaitan dengan Persoalan Bantargebang

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, tidak berkaitan dengan persoalan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

Isnawa menyampaikan, penumpukan sampah di TPS Muara Baru sempat terjadi karena truk-truk sampah di Jakarta Utara tengah diservis oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

"Sebenarnya enggak ada hubungannya dengan Bantargebang. Jadi, truk saya itu lagi perawatan ATPM, truk-truk yang Jakarta Utara. Sekarang servis kendaraan itu dengan ATPM," ujar Isnawa, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (22/10/2018).

Karena sejumlah truk tengah diservis, lanjut Isnawa, truk-truk sampah yang beroperasi di Jakarta Utara berkurang. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya penumpukan sampah di TPS Muara Baru.

Isnawa memastikan, operasional truk sampah DKI ke TPST Bantargebang berjalan lancar.

"Enggak ada masalah, kemarin dengan Bantargebang, enggak ada. Saya monitor 24 jam pergerakan truk sampah saya juga normal, enggak ada kendala apa-apa," kata Isnawa.

Sampah sempat mengunung di TPS Muara Baru sejak Jumat (19/10/2018) lalu hingga Minggu (21/10/2018) kemarin.

Sejumlah petugas yang ditemui Kompas.com mengatakan, penumpukan disebabkan truk sampah yang tak bisa memasuki Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin ini, sampah di TPS Muara Baru terlihat menumpuk hingga 3 meter.

Beberapa petugas tampak memuat sampah-sampah itu ke truk sampah yang sedang terparkir.

Seperti diketahui, Pemerintah Kota Bekasi melakukan penghadangan dan penahanan truk sampah DKI Jakarta yang melintasi Kota Bekasi beberapa hari yang lalu.

Penghentian truk sampah DKI dilakukan karena tidak sesuai dengan perjanjian kerja sama.

Selain itu, Dinas Perhubungan Bekasi juga memeriksa kelengkapan surat-surat truk tersebut. Mereka menemukan ada truk yang tidak ada kirnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/22/22404851/tumpukan-sampah-di-tps-muara-baru-tak-berkaitan-dengan-persoalan

Terkini Lainnya

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke