"Belum ada (kesepakatan), kami kan belum pertemuan. Minggu pertama bulan November kan baru saya akan mengundang PKS," kata Taufik ketika dihubungi, Jumat (26/10/2018).
Klaim adanya dua nama yang telah disepakati itu diungkapkan anggota Majelis Syuro DPP PKS Triwisaksana.
Taufik tidak yakin bahwa kesepakatan yang dimaksud dibuat oleh kepengurusan partai di tingkat pusat atau DPP.
"Karena kan Pak Prabowo sudah menyerahkan ke Gerindra DKI," ujar Taufik.
Taufik meminta semua pihak bersabar. Dalam pertemuan dengan PKS nanti, Taufik akan membahas nama-nama yang akan diajukan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Saat ini, Gerindra DKI Jakarta tetap ingin mencalonkan satu orang kader menjadi wagub DKI.
"Sampai hari ini kan begitu, makanya nanti kami diskusikan. Jadi kenapa kami perlu diskusi secara terbuka supaya jelas," kata Taufik.
Jabatan wagub sudah kosong sejak Sandiaga Uno mengundurkan diri. Sandiaga mundur karena memilih maju sebagai calon wakil presiden RI dalam Pemilihan Presiden 2019.
Terkait mekanisme penentuan pengganti Sandiaga, partai pengusung harus mengajukan dua nama pengganti kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Setelah itu, Anies mengantarkan dua nama tersebut kepada DPRD DKI Jakarta.
Kemudian DPRD DKI Jakarta akan memilih satu orang dari dua kandidat tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/26/14203611/taufik-bantah-ada-2-nama-cawagub-yang-disepakati-gerindra-dan-pks