Pembangunan dilakukan setelah sejumlah kendaraan bermuatan besar tersangkut dan menabrak jembatan.
"Ya ketinggiannya akan ditambah, minimal clearance-nya 5,2 meter," kata Kasudin Bina Marga Jakarta Barat Riswan kepada Kompas.com, Rabu (31/10/2018).
Sebelumnya, clearance atau ruang jarak antara ban jalan dengan jembatan setinggi 4,2 meter.
Dengan ketinggian tersebut, tercatat sejumlah peristiwa terjadi dan menyebabkan akses jembatan arah Kalideres tidak dapat digunakan.
Jembatan arah Kalideres tak berfungsi akibat truk menabrak JPO tersebut pada 29 Juli 2017 hingga gelagar jembatan putus dan terjatuh.
Akibatnya, gelagar arah halte Jembatan Gantung terputus dan menyebabkan lubang hingga membahayakan pengguna.
Satu tahun kemudian atau pada 29 Juli 2018 dilakukan perbaikan pada bagian tersebut.
Lubang gelagar penghubung halte ditambal papan besi dan bagian jembatan yang terputus dipagari.
Setelah itu, truk-truk juga sering tersangkut di sisi jembatan arah Grogol.
Pada tahun 2018, tercatat dua kali truk tersangkut di sana, pada 8 September dan 20 Oktober.
Akibatnya, penopang gelagar besi jembatan miring dan akses satu-satunya menuju halte transjakarta tertutup.
Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat melakukan pembongkaran JPO Jembatan Gantung pada Minggu (31/10/2018).
Bagian yang dibongkar adalah gelagar besi akses dari pintu jembatan arah Grogol menuju halte Transjakarta.
"Rencananya paling lambat (dibangun kembali) akhir November 2018," ujar Riswan.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, setelah kedua sisi JPO Jembatan Gantung diputus, pengguna jalan harus melewati pintu kecil di bawah jembatan.
Imbauan untuk tidak melintasi JPO telah dipasang pada akses dari halte menuju jembatan.
Adapun tulisan pada papan imbauan berbunyi 'DILARANG NAIK, JPO RUSAK' dengan tali kuning sebagai batas penutup akses.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/01/09203441/jpo-jembatan-gantung-akan-dibangun-ulang-dan-ditinggikan