Pembangunan JPO yang roboh pada September 2016 itu mulanya direncanakan memakai dana APBD DKI Jakarta.
Namun, rencana itu dibatalkan karena gagal lelang pengadaan pada tahun ini.
"Karena kemarin gagal lelang, jadi kami upayakan dengan dana KLB," ujar Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Imam Adi Nugraha, melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (1/11/2018).
Imam mengatakan, JPO Pasar Minggu akan dibangun dengan dana KLB PT Permadani Khatulistiwa Nusantara.
Perusahaan ini juga tengah merevitalisasi JPO Bundaran Senayan, JPO Polda Metro Jaya, dan JPO Gelora Bung Karno (GBK).
Imam menyampaikan, saat ini desain JPO Pasar Minggu sedang dimatangkan. Dia menyebut ada beberapa perubahan dari desain sebelumnya yang telah rampung.
"Untuk desainnya sedikit berubah, ada penyempurnaan. Mudah-mudahan desainnya selesai akhir bulan ini sehingga bisa ditindaklanjuti pembangunannya," kata dia.
Jika desain JPO Pasar Minggu selesai akhir November, maka pembangunan bisa dimulai awal Desember.
Pembangunannya paling cepat rampung pada Maret 2019.
"Enggak mungkin (selesai) tahun ini. Butuh waktu pembangunan paling sedikit empat bulanan," ucap Imam.
JPO Pasar Minggu "hilang" sejak 24 September 2016 karena diterjang hujan badai.
Bagian pagar dan atap JPO yang menghubungkan Stasiun Pasar Minggu dengan Robinson dan pasar tradisional itu roboh.
Akibat peristiwa itu, empat orang yang berkendara di bawah JPO tewas.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/01/13195711/jpo-pasar-minggu-akan-dibangun-ulang-dengan-pembiayaan-swasta