Erni menceritakan, adik iparnya sering melakukan perjalanan dinas dengan pesawat. Namun, pada Senin (29/10/2018) pagi, Paul mengirimkan sebuah video ke grup WhatsApp keluarga.
"Dia kirim rekaman (video) ke WA keluarga kita, 'sudah mau berangkat'. Di-zoom-zoom ke (arah) pesawat. Biasanya dia cuma kirim foto suasana ruang tunggu dan izin mau berangkat," kata Erni di kediamannya, kawasan Meruya, Jakarta Barat.
Dalam video tersebut, Paul merekam saat ia mengantre pengecekan tiket sebelum masuk pesawat. Paul sempat bertanya kepada petugas, "Ini ke Pangkal Pinang, bukan?".
Kemudian, Paul juga merekam ke arah ke pintu keluar area ruang tunggu menuju tangga turun area parkir pesawat.
Paul merekam dua pesawat Lion Air yang siap terbang.
Erni mengatakan, Paul pergi ke Pangkal Pinang untuk perjalanan dinas kantornya yang bergerak di bidang perkapalan.
"Dia bawa dokumen-dokumen kapal tongkang yang bawa batu bara. Rencananya cuma dua hari doang di Pangkal Pinang," ujar Erni.
Erni tak menyangka Paul menjadi salah satu korban jatuhnya Lion Air JT 610.
Menurut Erni, hingga kini, istri Paul masih menetap di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur.
Keluarga telah membawa beberapa dokumen dan barang untuk tes DNA ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Pihaknya berharap Paul dapat ditemukan selamat. Jika tidak, Erni berharap Paul dapat ditemukan dan segera diidentifikasi.
Sebelumnya, Lion Air JT 610 rute Cengkareng-Pangkal Pinang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin pukul 06.20.
Pesawat dijadwalkan mendarat di Bandara Depati Amir pada pukul 07.10.
Namun, pesawat hilang kontak setelah 13 menit lepas landas. Bukti keberadaan pesawat ditemukan di Tanjung Karawang, Jawa Barat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/01/16261511/sebelum-naik-lion-air-jt-610-paul-kirim-video-untuk-grup-whatsapp