Mereka mengirimkan dua dokter gigi dari Balai Kesehatan Penerbangan Ditjen Hubud untuk membantu identifikasi korban di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
"Kami telah berkoordinasi dengan DVI Polri dan menginstruksikan Kepala Balai Kesehatan Penerbangan untuk mengirim dokter gigi guna membantu identifikasi korban JT 610," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara M Pramintohadi dalam keterangan tertulis, Jumat (2/11/2018).
Dokter gigi yang dikirim yaitu drg Monica Shinta dan drg Meta Yunia.
Mereka turut membawa data pemeriksaan gigi pilot, co-pilot, dan cabin crew Lion Air JT 610.
Mereka juga membantu tim DVI di posko antemortem untuk mengidentifiksi seluruh jenazah yang telah dievakuasi ke RS Polri.
"Saya harap kehadiran tim kami dapat membantu percepatan penanganan identifikasi korban sehingga pihak keluarga dapat segera membawa jenazah keluarganya untuk dimakamkan", ujar Pramintohadi.
Tim Basarnas telah mennerima 65 kantong jenazah hingga Kamis pukul 19.00 dan masih melakukan pencarian hingga saat ini.
Tim DVI RS Polri telah mengidentifikasi satu jenazah atas nama Jannatun Cintya Dewi yang merupakan pegawai Kementrian ESDM.
Jenazah Jannatun telah diserahkan ke keluarga dan dimakamkan di Sidoarjo, Jawa Timur.
Sebelumnya, Lion Air JT 610 rute Cengkareng-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/02/08252491/bantu-identifikasi-korban-lion-air-jt-610-kemenhub-kirim-dokter-gigi-ke