Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya M Syaugi mengatakan, posko di Tanjung Pakis, Karawang, tetap berdiri guna memudahkan evakuasi korban yang ditemukan di pantai.
"Siapa tahu dari penyisiran tersebut di tiga hari ke depan masih ada korban yang ditemukan oleh nelayan misalkan, sehingga bisa diterima tidak harus jauh-jauh ke sini," kata Syaugi di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (7/11/2018).
Syaugi menyebut, posko Basarnas di Tanjung Priok juga tetap berdiri meski posko-posko lain yang ada di sana diperbolehkan untuk dibongkar.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di Dermaga JICT 2, posko-posko yang berada di sana didirikan oleh sejumlah instansi seperti Basarmas, Direktorat Polair, dan DVI Polda Metro Jaya.
"Kalau posko di sini tetap untuk yang Basarnas, kalau rekan-rekan yang lain kami persilakan," ujar Syaugi.
Diberitakan sebelumnya, Basarnas melanjutkan proses pencarian korban selama tiga hari ke depan. Namun, pencarian itu hanya akan dilakukan oleh personel Basarnas.
Hingga Rabu pagi, tim SAR gabungan telah memperolah 186 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban. Sementara itu, 44 korban telah berhasil diidentifikasi.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.
Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak. Semua penumpang dan awak diduga tewas dalam kecelakaan itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/07/17190051/pencarian-diperpanjang-posko-basarnas-di-tanjung-priok-dan-tanjung-pakis