Dewi bermaksud menemui petugas Basarnas dan mengambil barang berharga atas nama suaminya yang ia lihat di Dermaga JICT 2 dari sebuah media massa.
"Saya mau nanya apakah ada barang-barangnya, itu saja. (Barangnya) buku tabungan, Pak, kemarin saya dapat gambar sertifikatnya. Ada sertifikat suami dari perusahaan," kata Dewi.
Dewi datang bersama dua kerabatnya sekitar pukul 15.15 dan diterima Kepala Kantor SAR Jakarta Hendra Sudirman serta Direktur Operasi Basarnas Brigjen Bambang Suryo Aji.
Dewi berbincang dengan Hendra dan Bambang selama 40 menit sebelum meninggalkan posko Basarnas pada pukul 15.55.
Hendra menuturkan, Basarnas tidak bisa mewujudkan keinginan Dewi karena seluruh barang korban telah diserahkan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri.
"Kebetulan kami serahin ke DVI ada buku tabungan atas nama itu, dan itu sudah kami serahkan ke DVI, sudah lama," ujar Hendra.
Hendra melanjutkan, Dewi juga sempat menanyakan kemungkinan suaminya dapat ditemukan dalam kondisi utuh.
Namun, Hendra mengaku tak bisa menjawab pertanyaan itu.
"Saya diam saja makanya, saya enggak bisa ngomong. Saya cuma bilang, ibu yang sabar kuatin anak-anak ibu," katanya.
Meski demikian, Hendra menyebut tim SAR akan terbuka terhadap keluarga korban dan tidak akan menyulitkan mereka.
"Kami harus welcome dan tidak boleh menutup dengan kondisi ini. Apa yang kami tahu harus dikasih tahu, tidak ada yang ditutupi," ujar Hendra.
Dewi yang merupakan warga Tapanuli itu mengaku sudah berada di Jakarta sejak Senin (29/10/2018) ketika pesawat yang ditumpangi suaminya jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Hingga Rabu (7/11/2018) malam, jenazah suaminya belum bisa diidentifikasi. Sementara sudah ada 51 korban lainnya yang teridentifikasi.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi.
Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak. Semua penumpang dan awak diduga tewas dalam kecelakaan itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/08/18283181/cari-barang-milik-suaminya-istri-korban-lion-air-sambangi-posko-basarnas