Salin Artikel

Kasus Sopir Taksi "Online", Hilang saat Antar Penumpang lalu Tewas

Kondisi jenazah terbilang tidak wajar. Pada jenazah ditemukan batu pemberat yang diikatkan di tangan dan kaki pria tanpa identitas itu.

"Tangan kanan yang dililit ke kedua kaki baru ke karung yang isinya batu," Kapolsek Pasar Kemis Kompol Ucu Syarifulloh saat dihubungi Kompas.com.

Jenazah itu diperkirakan telah meninggal dua hari sebelumnya.

Jenazah mengenakan kemeja bercorak garis-garis warna ungu, celana panjang kain berwarna hitam, dan ikat pinggang berwarna hitam.

Dugaan sementara pria tersebut dibunuh dan dibuang ke sungai.

Hal tersebut terlihat dari indikasi di mana tangan dan kaki terikat. Namun, untuk memastikan hal itu polisi sedang menunggu hasil visum.

Belakangan, identitas jenazah pria tanpa identitas itu mengarah pada JST, sopir taksi online yang dikabarkan menghilang sejak Senin (5/11/2018).

Hal tersebut diketahui dari keluarga korban yang telah mendatangi Polsek Pasar Kemis guna melihat jenazah pria tersebut.

Pengakuan Keluarga

Salah satu warga, H, meyakini jenazah tersebut merupakan ayahnya.

H mengatakan, keyakinan itu berdasarkan foto wajah serta pakaian terakhir yang dikenakan JST ketika pergi bekerja.

JST merupakan pengemudi taksi online mitra perusahaan aplikasi Grab.

"Ada fotonya, ada baju dan ikat pinggang persis digunakan," kata H.

Menurut H, sebelum menghilang, ayahnya mengantar penumpang berinisial Y dengan lokasi penjemputan di Duta Harapan Indah, Jakarta Utara menuju Kapuk Pasar Alam, Jakarta Barat, Senin malam.

JST menerima order pukul 22.15 WIB dan diperkirakan tiba di lokasi penjemputan pukul 22.35 WIB.

Tapi, per pukul 22.44 WIB, ponsel JST tak lagi aktif. Hal tersebut diketahui H dari data record di aplikasi milik ayahnya itu.

H bisa masuk ke aplikasi karena dia yang mendaftarkan e-mail dan mengetahui password aplikasi tersebut.

Dari data yang terekam di aplikasi, JST belum menurunkan penumpang atau drop off. Karena tak kunjung pulang pada Senin malam, H mengubungi call center Grab.

Namun, Grab tidak bisa memberikan informasi apapun terkait keberadaan JST.

Selasa (6/11/2018) pagi, H melaporkan hilangnya JST ke Mapolsek Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Kemudian pada Rabu siang, keluarga mendengar ditemukan jenazah pria tanpa identitas di daerah Pasar Kemis, Tangerang.

Keluarga yang penasaran datang ke Polsek Pasar Kemis. Setelah ditunjukkan foto jenazah serta pakaian yang digunakan, keluarga meyakini bahwa jenazah tersebut merupakan JST.

Keluarga berharap polisi segera menangkap pelaku yang menewaskan JST

H berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal dengan apa yang dilakukannya terhadap JST.

H yakin, kematian ayahnya karena dibunuh. Hal tersebut terlihat dari kondisi jenazah JST saat ditemukan.

"Saya rasa itu ya polisi bisa bekerja. Bapak saya sudah enggak ada, saya enggak bisa...Itulah saya pasrah, tetapi harus ada hukuman," ujar H.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/09/10430851/kasus-sopir-taksi-online-hilang-saat-antar-penumpang-lalu-tewas

Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke