Berdasarkan data manifes pada penerbangan saat itu seluruh korban berjumlah 189 orang.
"Saya menegaskan kembali tim DVI tidak mengikuti Basarnas. Kami identifikasi seluruhnya. Kami akan serahkan sesuai manifes yang ada, ini kami tegaskan," ujar Yusri, di RS Polri Kramatjati Jakarta Timur, Jumat (9/11/2018).
Menurut dia, proses pemeriksaan, identifikasi dan kegiatan lainnya di RS Polri akan tetap berjalan meski proses evakuasi Basarnas sudah selesai.
"Yang lain kami masih juga melakukan trauma healing dan hiperbarik," kata dia.
Vice Commander DVI Kombes Pol Triawan Marsudi mengatakan, proses identifikasi tidak memiliki batas waktu.
"Enggak ada (batas waktu), makanya saya katakan tadi pagi, evakuasi berhenti, identifikasi di sini jalan terus. Prinsip identifikasi adalah kehati-hatian, bukan grusak-grusuk menyangkut identitas seseorang," kata Triawan.
Triawan juga meminta keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 registrasi PK LQP untuk tidak khawatir ketika identifikasi berhenti.
"Enggak perlu khawatir. Sampaikan ke keluarga jangan pernah khawatir sampai tidak ada lagi yang diperiksa," tuturnya.
Hingga hari ke-12, RS Polri sudah mengidentifikasi 71 jenazah korban Lion Air JT 610, dan masih tersisa 118 yang belum teridentifikasi.
Sebelumnya, Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.
Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak. Semua penumpang dan awak diduga tewas dalam kecelakaan itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/09/20313941/rs-polri-akan-identifikasi-semua-korban-lion-air-jt-610-sesuai-manifes