Salin Artikel

Sarana Jaya Belum Penuhi Permintaan KAI soal "Skybridge" Tanah Abang

Salah satunya yakni soal akses penghubung dari skybridge menuju Stasiun Tanah Abang. Gate masuk Stasiun Tanah Abang nantinya akan menjadi penghubung skybridge dan stasiun itu.

Hal tersebut merupakan permintaan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Masalah sekarang ini memang belum ada akses langsung ke JPM, itu tinggal menunggu penyelesaian dari kami saja," ujar Yoory di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (13/11/2018).

Selain akses penghubung skybridge ke stasiun, hal lain yang belum dirampungkan yakni pembangunan toilet.

Yoory menyebut PT KAI memang meminta Sarana Jaya untuk membangun toilet di skybridge. Sarana Jaya akan merealisasikan permintaan itu.

"Toilet supaya jangan sampai dengan adanya JPM ini, orang-orang yang tidak berkepentingan masuk stasiun untuk bisa menggunakan toilet. Jadi, kami harus menyiapkan toilet sendiri," kata dia.

Selain itu, Yoory menyebut PT KAI juga meminta Sarana Jaya menyiagakan petugas keamanan di skybridge dan sekitarnya.

Menurut Yoory, petugas keamanan nantinya memang akan disiagakan di skybridge, apalagi para pedagang yang berjualan di kios-kios di skybridge akan membayar service charge Rp 500.000 per bulan.

Biaya itu salah satunya dialokasikan untuk biaya keamanan.

"Itu kelihatan oleh PT KAI, toilet, pengamanannya juga, harus ada kami siapin. Memang kami ada pengamanan di sana dari Sarana Jaya," ucap Yoory.

Meskipun ada sejumlah hal yang belum diselesaikan, Yoory membantah pembangunan skybridge itu menuai sengketa atau tidak ada kesepakatan dengan PT KAI.

"Enggak ada sengketa dengan PT KAI. Sejak awal kami bangun JPM itu PT KAI itu selalu kami undang, selalu kami libatkan, dan secara prinsip mereka sudah mengatakan sangat mendukung pembangunan JPM ini," tuturnya.

Ketua Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho sebelumnya mengatakan, ada lima hal yang belum disepakati Pemprov DKI Jakarta dengan PT KAI dalam membangun skybridge Tanah Abang.

"Dari situ terbongkar sebetulnya memang belum ada kesepakatan terkait dengan lima isu," kata Teguh, Senin (12/11/2018) malam.

Menurut Teguh, lima hal yang belum disepakati yakni arus (flow) penumpang, permasalahan aset, pintu penghubung skybridge menuju Stasiun Tanah Abang (gate), sarana-prasarana pendukung skybridge seperti toilet, dan soal keamanan.

Lima hal itu harus dituntaskan terlebih dahulu agar pembangunan skybridge oleh PD Pembangunan Sarana Jaya benar-benar rampung.

Pengoperasian skybridge Tanah Abang beberapa kali molor.

Jembatan yang dibangun Sarana Jaya itu mulanya ditargetkan rampung akhir Oktober, kemudian mundur ke pekan pertama November. Namun, pembangunan itu belum rampung hingga kini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/13/16300281/sarana-jaya-belum-penuhi-permintaan-kai-soal-skybridge-tanah-abang

Terkini Lainnya

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke