Salin Artikel

Ajak Orangtua Bawa Anak ke Puskesmas, Pemkot Depok Siapkan Uang Jalan

Salah satu caranya dengan memberikan uang jalan atau uang transport senilai Rp 50.000. 

“Uang yang kami anggarkan Rp 50.000 itu untuk transport orangtua yang bolak-balik ke puskesmas. Kesulitan kami kan untuk menyuruh para orangtua periksa anaknya ya, alasannya kebanyakan karena (faktor) ekonomi, yang kerja orangtuanya cuma buruh cuci. Karena dikasih uang transport ini jadi mau lah para orangtua untuk bawa anaknya ke puskesmas,” kata Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi (Kesga) Dinkes Kota Depok Eti Rohati, di Balai Kota Depok, Jalan Margonda, Rabu (21/11/2018).

Dinas Kesehatan Kota Depok mencatat, ada 38 kasus gizi buruk di wilayah mereka yang didapati dalam rentang waktu Januari hingga Oktober 2018.

“Kasus gizi buruk ini sebenarnya kami paling dikit se-Jawa Barat dan menurun juga dari tahun lalu. Tahun lalu itu ada 82 kasus gizi buruk,” ucap Eti.

Menurut Eti, sampai saat ini masih ditemukan beberapa orangtua yang menolak untuk dirujuk ke puskesmas, padahal sudah mengetahui anaknya terkena gizi buruk.

Eti mengatakan pihaknya pun melatih petugas puskesmas, khususnya petugas Puskesmas Sukmajaya, untuk melakukan tata laksana balita gizi buruk dan menerima rujukan dari puskesmas lainnya.

Ia mengatakan, Puskesmas Sukmajaya melayani rujukan dari puskesmas lainnya untuk perawatan gizi buruk melalui penanganan TFC (Terapheutic Feeding Center).

TFC adalah sarana pemulihan gizi buruk dengan perawatan serta pemberian makanan secara intensif sesuai umur dan kondisi anak. Perawatan TFC dilaksanakan dengan tiga aspek, yaitu asuhan medis, asuhan nutrisi, dan asuhan keperawatan.

“Puskesmas Sukmajaya karena kan yang ada rawat inapnya. Seluruh wilayah Depok atau luar Depok bisa ke Puskesmas Sukmajaya untuk perawatan. Biaya perawatannya gratis dan kontrol pun dikasih uang transport-nya,” ucap Eti.

Ia mengatakan, pihaknya juga melakukan intervensi kepada anak penderita gizi buruk dengan cara pendampingan. Petugas dari puskesmas berkunjung ke rumah-rumah.

“Pemeriksaan ke rumah-rumah ini dilakukan satu minggu satu kali. Ini dilakukan untuk memastikan tumbuh kembang anak kembali normal setelah proses pemulihan dilakukan. Kami juga berikan penyuluhan melalui ibu-ibu PKK,” kata Eti.

Penderita gizi buruk di Depok adalah anak dengan rentang umur balita di atas umur satu tahun.

“Jadi memang enggak bisa ditentukan di mana yang paling banyak ada kasus gizi buruk ini, anak-anak tersebut ada saja di masing-masing wilayah, baik itu satu atau dua balita, ada pula juga yang tidak ada,” tutur Eti.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/21/19351151/ajak-orangtua-bawa-anak-ke-puskesmas-pemkot-depok-siapkan-uang-jalan

Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke