Salin Artikel

6 Fakta Sopir Taksi Online Dirampok di Bintaro lalu Dibuang ke Selokan

1. Jemput pelaku di Bogor

Selasa itu pukul 23.00, Yulianto mendapatkan order dari Terminal Baranangsiang, Bogor, menuju Bintaro Xchange, Tangerang Selatan. Ada tiga penumpang yang diangkut Yulianto.

Saat mendekati lokasi tujuan, salah satu pelaku meminta korban menepikan mobilnya. Namun, korban menolak dan tetap menjalankan mobilnya.

Tiba-tiba, seorang pelaku mengeluarkan celurit dan mengancam korban untuk menghentikan mobilnya. Setelah mobil berhenti di kolong jembatan dekat Bintaro Xchange, korban mencoba melawan. Namun, Yulianto terluka kena sabetan celurit.

Ketiga pelaku kemudian mengikat kedua tangan dan kaki korban dengan tali tambang. Mereka juga melakban mulut korban.

Yulianto dipindahkan ke kursi belakang dan salah satu pelaku mengambil alih kemudi.

Yulianto kemudian dibuang ke sebuah selokan di Jalan Raya Puspiptek, Kelurahan Setu, Tangerang Selatan. Mobil dan barang berharga Yulianto dibawa lari para pelaku.

"Sampai tujuan mereka minta berhenti di tempat yang gelap. Mereka ngomong 'jangan macam-macam, jalanin dulu'. Saya diikat di mobil, dilakban dari jidat," ujar Yulianto di Mapolres Tangerang Selatan, Senin kemarin.

2. Berusaha dibius

Yulianto mengatakan, para perampok sempat ingin membius dirinya dengan menggunakan cairan yang disemprotkan ke sehelai kain. Pembiusan hendak dilakukan salah satu pelaku yang duduk di bangku belakang sopir.

Namun, Yulianto melawan dan mengakibatkan botol tersebut jatuh dan tumpah ke lantai mobil.

Karena gagal membius, para pelaku mengeluarkan senjata tajam untuk mengancam Yulianto.

3. Berusaha tabrak pos satpam

Yulianto sempat ingin menabrakkan mobil yang ia kendarai ke sebuah pos satpam saat hendak dirampok para pelaku. Hal itu dilakukan dengan harapan mendapat pertolongan dari petugas keamanan.

Namun, ketiga pelaku menahan Yulianto sembari mengancam sopir paruh baya itu dengan senjata tajam.

"Kebetulan sebelah kiri itu pos sekuriti, saya mau nabrakin (mobil) tapi mereka sudah tahu. Langsung senjata tajam di leher (saya)," ujar Yulianto.

4. Alasan melawan perampok

Yulianto berupaya melakukan perlawanan saat hendak dirampok oleh para pelaku. Yulianto mengatakan, perlawanan dilakukan karena melihat peluang lebih besar untuk selamat dibanding harus berdiam diri.

Saat perampokan terjadi, dia berusaha melarikan diri dengan membuka kunci pintu. Namun, Yulianto tertahan sabuk pengaman yang masih terpasang ditambah salah satu pelaku yang menarik sabuk pengaman tersebut.

"Pemikiran saya selama saya baca pembegalan online, pengemudi lewat (meninggal). Kalau saya diam, meninggal, kalau saya melawan ada kesempatan," ujar Yulianto.

5. Pelaku ditangkap di Sukabumi

Tiga tersangka pelaku perampokan terhadap Yulianto (52), yakni Kamaludin (19), Imamudin (24), dan Abdullah (33), ditangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat lalu.

Penangkapan berdasarkan ciri-ciri yang dijelaskan korban. Ditambah penemuan mobil Daihatsu Xenia warna putih berpelat nomor F 1327 RP milik Yulianto di perkebunan yang berada di Kabupaten Sukabumi.

Para pelaku mengaku merampok Yulianto dengan alasan ekonomi. Setelah mendapat mobil korban, para pelaku rencananya akan menjualnya. Namun, ketiganya akhirnya meninggalkan mobil tersebut di perkebunan karena takut ketahuan.

Para pelaku dijerat dengan Pasal 365 KUHP Tentang Pencurian dengan Kekerasan dengan hukuman maksimal 12 tahun penjara.

6. Gunakan akun Go-Jek 

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ferdy Irawan Saragih mengatakan, para pelaku perampokan mengunduh aplikasi Go-Jek dan langsung dimanfaatkan untuk melakukan perampokan. Salah satu pelaku kemudian membuat akun dengan nama "Andika Pratama".

Nama tersebut digunakan agar sopir taksi online tidak memiliki kecurigaan terhadap para pelaku yang ingin diantarkan dari Terminal Barangsiang, Bogor, menuju Bintaro, Tangsel pada malam hari.

Ferdy mengatakan, ketiga pelaku mengaku baru pertama kali merampok. Namun, rencana perampokan telah dipersiapkan dengan matang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/04/08562121/6-fakta-sopir-taksi-online-dirampok-di-bintaro-lalu-dibuang-ke-selokan

Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke