Sejak pagi, warga bersama pasukan oranye menemukan berbagai jenis sampah.
Ada kasur, bathtub atau bak mandi, hingga gerobak yang tersapu ke bantaran Ciliwung.
Samsul dari Komunitas Pecinta Ciliwung (KPC) Jawara Peci mengatakan, sampah-sampah tersebut ada datang dari hulu dan dibuang warga sekitar.
"Selain barang yang besar-besar, banyak juga plastik dan botol. Mau kami kumpulkan untuk jadi kerajinan," kata Samsul ditemui Kompas.com di lokasi, Sabtu.
Kerajinan yang pernah dibuat warga sekitar dari sampah antara lain miniatur ondel-ondel dan lampu kamar.
Samsul menilai daur ulang ini lebih baik ketimbang membiarkan plastik menjadi sampah di tempat pembuangan.
"Kalau plastik, kan, katanya baru bisa terurai setelah 300 tahun, tetapi kalau di sini sampah plastik bisa juga jadi gagang golok buat main silat," ujarnya.
Selain sampah anorganik, warga dan pasukan oranye juga membersihkan rumput liar, semak, dan bambu-bambu yang sudah tumbuh terlalu lebat di bantaran.
Tanaman ini berpotensi hanyut ke sungai menjadi sampah ketika hujan deras. Sampah organik ini akan ditanam di lubang agar terurai dengan sendirinya.
Menurut Samsul, gerakan bersih-bersih Ciliwung ini bertujuan mengajak warga peduli kepada lingkungannya.
"Di sini kita mencoba warga jangan buang sampah di Ciliwung. Dari dampak orang buang sampah, banjir. Apalagi dari hulu sudah ada sampah yang hanyut," ucap Samsul.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/08/12350311/kasur-bak-mandi-hingga-gerobak-diangkut-dari-kali-ciliwung