Salin Artikel

ICW Ajak Pengunjung CFD Cek Rekam Jejak Capres hingga Caleg Sebelum Memilih

Salah satu anggota ICW Almas Sjafrina mengatakan, aksi ini bertujuan untuk mengajak para pengunjung CFD selektif dalam memilih calon legislatif dan presiden nantinya.

"Aksi ini juga dalam rangka memperingati hari korupsi sedunia tahun 2018. Kami sengaja memilih tema besar "Cek Sebelum Memilih" karena sekarang kan akan memasuki tahun politik 2019 kita akan memilih presiden dan legislatif," papar Almas, Minggu.

"Jadi tadi sekedar aksi untuk mengajak masyarakat aktif mengecek lagi track record calon anggota legislatif dan presiden yang akan mereka pilih," lanjutnya.

Almas mengatakan, aksi diisi dengan orasi dari anggota ICW, mahasiswa Universitas Indonesia (UI), dan dari sekolah antikorupsi.

Mereka membawa berbagai macam alat peraga. Sejumlah peserta juga mengenakan rompi oranye sebagai simbol pejabat yang korupsi.

"Aksi ini lebih menitikberatkan bahwa masih banyak caleg yang punya rekam jejak buruk dalam korupsi. Misalnya mereka mantan napi koropsi atau yang sekarang sudah punya status hukum sebagai tersangka kasus korupsi," tuturnya.

Almas menambahkan, nantinya ICW akan merilis nama-nama calon legislatif yang memilliki rapor merah di website resmi ICW.

Ia berharap, dengan aksi ini, akan lebih banyak masyarakat yang tertarik untuk menelusuri rekam jejak calon wakil rakyatnya sebelum menentukan pilihan.

"Kan di car free day yang datang itu dari banyak latar belakang. Jadi untuk tarik perhatian mereka dan menyadarkan mereka bahwa peran masyarakat enggak hanya memilih, tapi juga harus benar-benar paham siapa calon yang akan mereka pilih," sebutnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/09/15454751/icw-ajak-pengunjung-cfd-cek-rekam-jejak-capres-hingga-caleg-sebelum

Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke