Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengatakan, posko terpadu tersebut dibentuk untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Kalibata City, termasuk prostitusi.
"Salah satunya prostitusi, tapi posko didirikan juga untuk berbagai masalah warga lainnya," kata Marullah kepada wartawan, Senin siang.
Sama seperti Sekretariat Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) yang dulu dibentuk Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, posko ini berada di lantai dasar Tower Sakura.
Unsur dari Imigrasi, kepolisian, dan TNI, juga akan bersiaga di posko ini. Warga Kalibata City bisa mengadukan berbagai masalah ke posko ini.
"Saya tegaskan bahwa tempat ini bukan tempat kita bekerja, tetapi tempat kita berkoordinasi satu dengan yang lain, dan juga tempat untuk musyawarah warga Kalibata City," ujar Marullah.
Ia pun meminta kepada semua penghuni Apartemen Kalibata City untuk menaati aturan yang ada. Ia berharap, berdirinya posko terpadu bisa membuat citra Apartemen Kalibata City lebih baik.
"Posko ini diciptakan untuk membuat citra positif di Apartemen Kalibata City," kata dia.
Pendirian posko terpadu ini dicetuskan September 2018 lalu usai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan pada 15 September 2018.
Kalibata City kerap menjadi sorotan publik karena maraknya praktik prostitusi di sana.
Dalam kunjungannya, Anies bertemu warga dan pengelola apartemen untuk membicarakan dan mencari jalan keluar terkait isu prostitusi tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/17/19253871/cegah-prostitusi-posko-terpadu-didirikan-di-kalibata-city