Salin Artikel

Digusur pada 2016, Warga Rawajati Minta Kembali Lagi ke Tempat Semula

Permintaan ini disampaikan dalam audiensi bersama Pemerintah Kota Jakarta Selatan, Senin (17/12/2018).

Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Arifin menerima 18 orang perwakilan warga yang dimaksud.

"Iya, mereka menyampaikan apakah bisa balik lagi ke tempatnya, untuk tempat tinggal maupun usaha. Tadi permintaannya seperti itu," kata Arifin ketika dikonfirmasi, Senin petang.

Menurut Arifin, warga mengeluhkan kondisi mereka yang usai penggusuran tak punya tempat tinggal maupun tempat usaha. Mendengar permintaan ini, Arifin menyampaikan ke warga bahwa permintaan itu tak bisa dikabulkan.

Pasalnya, lahan yang mereka tempati sejak bertahun-tahun itu merupakan jalur hijau. Selain itu, sebelum penertiban pada 1 September 2016, warga sudah diupayakan mendapat tempat tinggal baru di Rusunawa Marunda.

"Ketika itu saya masih Kadis Perumahan. Diminta waktu itu tempat tinggal rusun 60 unit sesuai datanya 60 KK, dan saya waktu itu sudah memberikan unitnya di Marunda," kata Arifin.

Sayangnya, hanya 15 keluarga yang bersedia direlokasi ke Marunda. Sisanya memilih mencari tempat tinggal lain, bahkan sempat ada warga yang bertahan tidur di trotoar.

Untuk tempat usaha, Arifin mengatakan warga juga sudah diberikan lapak gratis selama tiga bulan di Pasar Tebet Timur dan Pasar Tebet Barat. Tetapi, tak ada yang mau pindah.

"Atas dasar itu semua, karena sosialisasi dilakukan kemudian dilakukan penertiban oleh Pemkot Jaksel ketika itu," kata Arifin.

Arifin memastikan pihaknya tak memberi izin warga kembali menduduki lahan hijau itu lagi. Ia menyerahkan persoalan ini ke tingkat provinsi.

"Dari Wali Kota belum bisa menerima permintaan itu. Apapun yang mereka sampaikan, kami belum bisa mengabulkan. Ya, kami akan laporkan kepada provinsi," ujar Arifin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/17/21353871/digusur-pada-2016-warga-rawajati-minta-kembali-lagi-ke-tempat-semula

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke