Salin Artikel

Cerita Willy Selamat dari Tsunami hingga Selamatkan 2 Anak yang Mengapung

Meski selamat, ia dirundung duka lantaran sang istri, Yuanita Primawati (34), dan anaknya, Alya Shakila (3), ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

Bahkan, satu anaknya yakni Muhammad Ali Zaidan (3), belum ditemukan.

Masih segar diingatan Willy saat peristiwa mengerikan tersebut terjadi ketika acara family gathering Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Tanjung Lesung yang diikuti Willy dan keluarga berlangsung pada Sabtu (22/12/2018).

Gelombang air laut tiba-tiba datang dan menporak-porandakan panggung yang saat itu tengah menampilkan band Seventeen.

Otomatis, Willy dan orang-orang di sekitarnya terseret ke laut hingga beberapa meter.

"Jadi saat tsunami terjadi itu memang tiba-tiba sekali dan kami grup PLN sedang ada acara di Tanjung Lesung, acara inti pada malam itu, acara musik Seventeen," kata Willy saat ditemui di kediamannya, Cipinang Lontar, RT 001/009, Pulogadung, Jakarta Timur.

"Tiba-tiba pada lagu ketiga, panggung itu runtuh, kami pikir saat itu panggung saja yang runtuh, ternyata itu ada tsunami datang," kata Willy dengan nada sedih.

Ketika gelompang tsunami menyapu pesisir pantai, ia mengaku tak merasakan adanya tanda-tanda sebelumnya seperti gempa.

"Biasanya ketika ada tsunami itu ada diawali adanya gempa, tetapi ini tidak ada yang dirasakan, tiba-tiba datang dalam hitungan detik," ujar dia.

"Jadi tsunami itu datangnya dari arah kiri, makanya sebagian teman-teman kita itu termasuk saya dan istri saya terseret ke laut, dan anak saya terseret ke daratan," ujar dia.

Saat itu, ia terpisah dengan anak dan istrinya karena terjangan gelombang tsunami. Willy yang terbawa ke laut mencoba berenang ke pesisir pantai.

Namun, gelombang tsunami kembali terjadi dan ia terseret sejauh 2 kilometer dari tepi pantai.

Menurut dia, di lautan tersebut ada beberapa orang yang berupaya menyelamatkan diri dengan mengapung mengunakan kotak crew dari personel band.

"Saya waktu itu pasrah saja mungkin ajal saya sudah di sini, tetapi tetap saya berusaha untuk naik ke permukaan, tetapi datang lagi ombak besar kita tenggelam. Dan kita berusaha muncul lagi. Waktu itu kita berkelompok, termasuk salah satunya crew Seventeen itu, tetapi saya lupa siapa," ucap Willy.

Meski dalam keadaan panik, ia tetap mencoba tenang dan berenang ke tepi pantai.

Saat itu pula ia melihat dua anak kecil tengah terapung dengan memegang papan kayu. Saat itulah ia tergugah untuk menyelamatkan dua anak tersebut.

"Saat itu dari belakang ada dua anak kecil, yang tengah mengapung pada kayu, langsung saya pindah dan menyelamatkan, kami pun berusaha baca istighfar dan satu anak kecil ini ternyata tangannya patah," kata pria dua anak ini.

Hampir tiga jam berenang di lautan untuk menuju pantai dan kembali diterjang gelombang, Willy beserta dua anak itu berhasil selamat hingga ke pesisir pantai.

"Hampir 3 jam berenang tapi enggak berasa cape. Mungkin ini kehendak Allah belum saatnya, termasuk dua anak kecil tadi yang akhirnya dapat selamat di pesisir pantai tadi," ujar dia dengan mata berkaca-kaca.

Willy pun bergegas mencari anggota keluarganya yang hilang, tetapi karena minimnya penerangan, ia hanya mendeger suara-suara teriakan minta pertolongan.

Hingga pada pukul 07.00 WIB, ia menemukan anak sulungnya terbaring tidak bernyawa.

"Anak saya yang gede Alya itu saya sendiri yang menemukan dan saya sendiri yang bawa ke pendopo hotel. Kalau istri saya itu ketemunya 3 kilometer dari pesisir pantai dibawa arus," kisah Willy.

"Dan saya masih ada satu lagi putra saya yang masih kecil yang belum ketemu dan saya mohon doa, apa pun kondisinya bisa segera diketemukan dengan putra kami," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/25/07201761/cerita-willy-selamat-dari-tsunami-hingga-selamatkan-2-anak-yang-mengapung

Terkini Lainnya

Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke