Widayat mengatakan, pembangunan tahap pertama dua flyover tersebut akan rampung pada akhir 2018.
Selanjutnya, pelelangan untuk konstruksi pembangunan tahap kedua akan dimulai pada Februari 2019.
"Kami menunggu dana dari DKI sampai ke kota (Pemkot Bekasi), baru kami bisa lelang nantinya. Kontraktornya tahap 1 dan 2 ini bisa sama bisa juga beda, tergantung siapa yang menang nantinya," kata Widayat kepada Kompas.com, Jumat (28/12/2018).
Widayat menjelaskan, usai pelelangan, pembangunan tahap kedua dua flyover akan dilaksanakan pada April hingga Desember 2019.
"Februari itu kami mulai lelangnya. Iya, lelang sekitar 1,5 bulanan," ujarnya.
Dengan demikian, lanjut dia, pembangunan dua flyover bisa rampung pada akhir 2019.
"Target rampung (pembangunan) dua flyover ini akhir 2019 mudah-mudahan bisa selesai bisa digunakan. Rampung tepat waktu," ucap Widayat.
Adapun pembangunan dua flyover ini menggunakan APBD Pemkot Bekasi dan dana hibah Pemprov DKI Jakarta.
Pembangunan dua flyover memerlukan dana sekitar Rp 1 triliun, dengan rincian Rp 600 miliar untuk konstruksi dan Rp 400 miliar untuk pembebasan lahan.
Sebanyak Rp 200 miliar dana hibah dari Pemprov DKI pada tahun 2018 sudah digunakan untuk pembangunan dua flyover.
Sementara itu, pada tahun 2019, Pemprov DKI menyetujui memberi dana hibah untuk pembangunan dua flyover sebesar Rp 403 miliar.
Proyek flyover Rawa Panjang akan menghubungkan Jalan Jenderal Ahmad Yani dan Jalan Raya Narogong.
Sementara itu, flyover Cipendawa akan menghubungkan Jalan Raya Cipendawa dan Jalan Raya Narogong.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/28/17525261/pembangunan-flyover-rawa-panjang-dan-cipendawa-ditargetkan-rampung-akhir