Kepala Satuan Pelaksana UPK Badan Air Jakarta Utara Lambas Sigalingging menyatakan, sampel air akan diuji untuk mengetahui kualitas air di saluran tersebut setelah ditanami eceng gondok, Desember 2018 lalu.
"Kami bekerja sama dengan LLHD, Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah, untuk menguji kualitas air ini setelah ditanam eceng gondok," kata Lambas kepada wartawan di lokasi.
Staf Analis Mikrobiologi LLHD Anita Andriyani menjelaskan, ada dua aspek yang akan diperiksa nantinya, yaitu kandungan kimia dan kandungan mikrobiologi dari kali tersebut.
"Sebagai sampel kami ambil dua liter air untuk parameter kimia sama satu botol, itu 100 mililiter untuk mikrobiologi," ujar Anita.
Hasil uji lab rencananya dapat keluar dalam waktu sepekan.
Pengambilan sampel air hari ini merupakan pengambilan sampel pertama setelah eceng gondok ditanam pada Desember 2018.
Rencananya, pemerintah akan mengambil sampel air sebanyak tiga kali sebelum memutuskan kelanjutan penanaman eceng gondok di kali-kali lainnya.
"Hasil lab ini kami laporkan kepada pimpinan kami untuk menjadi bahan apakah kami langsung terapkan di Kali Item atau bagaimana," kata Lambas.
Sebelumnya, UPK Badan Air Jakarta Utara menanam eceng gondok di Kali Inlet 3 sebagai uji coba naturalisasi sungai menggunakan eceng gondok.
Wacana pemanfaatan eceng gondok untuk memperbaiki kualitas air pertama kali dilontarkan oleh Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim.
Menurutnya, akar eceng gondok bisa menyerap racun yang ada di air, sedangkan daunnya bisa meningkatkan estetika permukaan air.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/07/13213171/sampel-kali-yang-ditanami-eceng-gondok-di-sunter-mulai-diuji-di-lab