Peristiwa yang merenggut nyawanya itu terjadi di sebuah gang, di sekitar Jalan Riau, Baranangsiang.
Kematian siswi kelas XII itu menyisakan duka mendalam bagi seluruh sahabat serta gurunya. Sebuah karangan bunga belasungkawa terlihat di pintu masuk sekolah itu.
Andriana dikenal murid yang berprestasi. Ia aktif sebagai anggota Organisasi Siswa (Osis) di sekolahnya.
Benedikta Sarumaha, salah satu guru di sekolah tersebut mengatakan, Andriana juga sangat ramah dan santun kepada teman-temannya di sekolah.
"Kita tidak mungkin mengorek sisi pribadi siswa, tapi sepengatahuan saya anaknya tidak ada masalah di luar," kata Benedikta, saat ditemui di sekolah, Rabu (9/1/2019).
Benedikta menambahkan, pihak sekolah sejauh ini baru berkomunikasi dengan orangtua Andriana melalui telepon.
Komunikasi terakhir dengan orangtua korban terjadi pada Selasa malam. Saat itu, pihak sekolah memberitahukan jika Andriana berada di rumah sakit.
"Orangtuanya kan di Bandung. Kita telepon, bahwa anaknya ada di rumah sakit. Kita tidak beritahu kalau anaknya meninggal. Tapi mungkin karena sudah tersebar di media, mungkin mereka sudah tahu," tuturnya.
Lanjutnya, pihak sekolah menyatakan duka mendalam atas kejadian penusukan yang menimpa siswinya itu.
Atas insiden tersebut, sambung Benedikta, kegiatan belajar mengajar di SMK Baranangsiang dipersingkat waktunya.
"Tadi pagi, sebagian murid dan guru berangkat ke Cianjur, Jawa Barat, untuk ikut proses pemakaman Andriana. Keluarga besarnya kan ada di sana," tutup dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/09/13561751/smk-baranangsiang-berduka-atas-penusukan-yang-tewaskan-andriana