"Konsepnya seperti itu tapi masih kami bahas," kata Yusmada di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/1/2019).
Yusmada menjelaskan, rencana itu dibahas mengingat banyaknya transportasi massal yang melintasi Dukuh Atas. Saat ini telah ada KRL commuterline, kereta bandara, transjakarta, dan bus sedang.
"Nanti ada MRT dan LRT. Artinya itu kan area yang padat untuk pejalan kaki, itu dibutuhkan area yang luas," ujar Yusmada.
Untuk jalan alternatif bagi kendaraan, saat ini masih dirancang manajemen lalu lintasnya.
"Konsepnya urban transform. Tapi itu belum jadi keputusan, kita bahas dulu," kata Yusmada.
Kawasan terowongan Jalan Kendal antara Stasiun Sudirman dan Stasiun Sudirman Baru sebelumnya juga sudah diterapkan pembatasan kendaraan menyusul beroperasinya kereta Bandara Soekarno-Hatta di Stasiun Sudirman Baru pada 2017.
Jalan Tanjung Karang yang semula dua arah akan menjadi satu arah ke arah utara. Begitupun dengan Jalan Talang Betutu yang semula dua arah menjadi satu arah ke arah barat.
Arus lalu lintas dari arah Semanggi yang ingin menuju Jalan Tanjung Karang dan sekitarnya dekat Stasiun Sudirman Baru dilarang belok kiri.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/11/16323151/terowongan-dukuh-atas-rencananya-tak-akan-dilewati-kendaraan-lagi