Lurah Pulau Tidung Cecep Suryadi menyatakan, ide pemanfaatan muncul dari sulitnya warga memperoleh media tanam di Pulau Tidung.
"Saya coba untuk dimanfaatkan untuk media tanam, media tanam kan di Pulau Tidung susah nih harus didatangkan dari darat, ya sudah saya manfaatkan," mata Cecep kepada wartawan, Kamis (17/1/2019).
Menurut Cecep, media tanam itu akan dibagikan kepada warganya. Ia menargetkan, setiap warga dapat memiliki empat kantung polybag berisi campuran abu vulkanik dan kompos.
Ia melanjutkan, pihaknya sudah melakukan uji coba penanaman beberapa tumbuhan seperti lidah buaya dan lidah mertua. Hasilnya, tanaman itu tumbuh sehat.
"Alhamdulillah diuji coba seminggu, tumbuh semua gak ada yang layu. Saya pikir itu alternatif saja, daripada dibuang untuk tanak urukan, saya jadikan media tanam," ujar Cecep.
Cecep menjelaskan, abu vulanik itu dicampur dengan kompos yang didatangkan dari daratan untuk menjadi media tanam. Campuran abu dan kompos berbanding satu banding satu.
"Karena ini kan dari laut, kami rendam dulu di air tawar, gak lama-lama paling cuma lima menit untuk menghilangkan kadar garamnya. Lalu, saya campur dengan kompos," kata dia.
Abu vulkanik letusan Gunung Anak Krakatau hanyut hingga perairan Kepulauan Seribu dan terdampar di sejumlah pantai di kawasan itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/17/16484231/abu-vulkanik-gunung-anak-krakatau-dimanfaatkan-jadi-media-tanam