“Pengangguran yang masih banyak itu ada di Depok, ini angkanya masih 6,6 persen kalau tidak salah. Angkanya ini masih tinggi dari nasional,” ucap Hanif di Rawa Denok, Pancoran Mas, Jumat (18/1/2019).
Hanif mengatakan, angka pengangguran di Depok masih lebih tinggi dari angka nasional.
Ia mengungkapkan, jumlah pengangguran Indonesia saat ini di angka 5,3 persen. Angka ini merupakan jumlah terendah sejak masa reformasi.
“Jumlah pengangguran kita ini trennya menurun, angka saat ini terendah dari sekitar sebelumnya 5,61 persen. Ini pengangguran terendah dalam sejarah reformasi loh,” ucap Hanif.
Hanif mengatakan, beberapa upaya dilakukan pemerintah untuk menekan angka pengangguran dengan skema soal bantuan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Kemudian kami juga ada kredit usaha rakyat, itu yang kami fasilitasi. Bunga diturunkan terus-menerus kalau tidak salah, dari sekitar 21 persen itu turun hari ini sudah sampai 7 persen,” ucap Hanif.
Kemudian, pemerintah juga memfasilitasi pajak untuk UMKM yang tadinya dari sekitar 1 persen turun menjadi 0,5 persen.
“Kami juga ada fasilitas-fasilitas untuk peningkatan skill, pelatihan wirausaha, bantuan teknologi tepat guna,” ujar Hanif.
Hanif, menambahkan, pemerintah juga membuka diri untuk bekerja sama dengan kelompok-kelompok di dalam masyarakat, terutama kalangan perempuan seperti Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) agar bisa sama-sama menggerakkan perempuan.
Ia pun berjanji untuk terus berupaya agar dapat menekan angka pengangguran, khususnya kota Depok.
“Kami akan turunkan terus sampai 5 persen kurang lebih. Untuk kota Depok ini memang kami harus treatment secara baik,” tambah Hanif.
Menurut Catatan Dinas Ketenagakerjaan Depok pada 2017, angkatan kerja jumlahnya ada 969.502 orang.
Mereka yang saat ini bekerja jumlahnya 896.981 orang, sementara yang belum bekerja atau pengangguran ada 72.521 orang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/19/06415361/menaker-soroti-angka-pengangguran-yang-masih-tinggi-di-depok