Salin Artikel

Polisi Tangkap Sekelompok Pria yang Mengaku sebagai Penagih Utang

DEPOK, KOMPAS.com — Sekelompok pria yang mengaku sebagai penagih utang atau debt collector ditangkap polisi lantaran membawa kabur satu unit truk dari pemiliknya di kawasan Jalan Juanda, Depok, Jawa Barat, Selasa (22/1/2019.

Mereka yang kemudian ditangkap polisi yaitu Inter Gultom, Remon, dan Punguan Baringbing. Sejumlah tersangka pelaku lainnya saat ini dalam pengejaran polisi dan telah masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO.

Kepala Satuan Reskrim Polresta Depok Kompol Deddy Kurniawan mengatakan, peristiwa itu terjadi ketika Nor Hasan, pengemudi truk, tengah melintas dari kawasan Kebon Nanas, Jakarta Timur, lalu dihadang tujuh orang pria yang mengaku sebagai debt collector .

“Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB kemarin. Pengemudi truk ini diberhentikan oleh (pengendara) sepeda motor Yamaha Vega yang berjumlah dua orang,” kata Deddy di Polresta Depok, Selasa (22/1/2019).

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba mobil Avanza hitam berisi lima orang pria turut mengampiri Nor Hasan. 

“Karena merasa pengemudi truk ini tidak pernah terlibat utang, akhirnya sopir ini menghubungi bosnya, Djumhari (pemilik truk),” ucap Deddy.

Kelompok itu bersama sopir dan pemilik truk pertemuan di halaman parkir SPBU di Jalan Juanda, Depok.

Untuk mengelabui korban, anggota kelompok itu menunjukkan surat kuasa dari PT Bumi Putera–Bot Finance dengan No.001/BBF/SK- C/I/19, tanggal 15 Januari 2019 tanpa ada surat tugas dan jaminan fiducia. 

Sempat terjadi cekcok antara kelompok debt collector dengan pemilik truk hingga akhirnya salah seorang pelaku, yaitu Inter Gultom, langsung mengambil kunci kontak truk.

“Karena merasa benar, korban akhirnya melapor ke kami (polisi). Nah setelah kami datangi, para pelaku ini malah memaki dan menantang petugas. Kami kejar akhirnya berhasil kami amankan,” ujar Deddy.

Dari hasil penyelidikan diketahui, para pelaku tidak dilengkapi dengan surat-surat tugas.

Selain menangkap para pelaku, polisi juga mengamankan satu unit truk dengan nomor polisi B 9358 QA yang sempat dilarikan komplotan itu.

“Kasus ini sekaligus menjadi pembelajaran agar tidak ada lagi main rampas di jalan. Semua ada prosedurnya. Dan kepada masyarakat, kami mengimbau untuk melakukan upaya-upaya kooperatif pada aparat,” kata Deddy.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/22/22394661/polisi-tangkap-sekelompok-pria-yang-mengaku-sebagai-penagih-utang

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke