Salin Artikel

[Populer Megapolitan] Tersangka, Pria yang Banting Motor | Mandala Shoji Serahkan Diri | Cerita Warung Nasi lewat Lubang

Berikut tiga artikel terpopuler Megapolitan pilihan pembaca:

Pria yang banting motor jadi tersangka

Adi Saputra, pria yang membanting sepeda motornya saat ditilang di Serpong, Tangerang Selatan, ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Tangerang Selatan. 

Polisi mengenakan dugaan tindak pidana penggelapan atau penadahan atas sepeda motor yang Adi hancurkan. 

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ferdy Irawan menjelaskan, dari hasil penyelidikan sementara, diketahui kendaraan Honda Scoopy yang dihancurkan Adi dibeli dari seorang buron berinisial D. 

Baca selengkapnya: Sambil Menangis, Pria yang Banting Motor Minta Maaf ke Polisi yang Menilangnya

Adi membeli sepeda motor tersebut dari D melalui Facebook seharga Rp 3 juta. Dari pembelian tersebut, Adi hanya mendapat Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK). 

Belakangan diketahui, sepeda motor itu milik Nur Ichsan yang ditipu oleh D.

Nur Ichsan sebelumnya menggadaikan sepeda motor itu kepada D yang berjanji akan mengembalikan kendaraan setelah Ichsan melunasi pinjaman. 

Baca selengkapnya di sini. 

Mandala Shoji serahkan diri

Terpidana kasus pelanggaran pemilu yang juga calon anggota legislatif Partai Amanat Nasional (PAN) Mandala Abadi Shoji menyerahkan diri ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat pada Jumat sore. 

Jaksa Kejari Jakarta Pusat Andri Saputra mengungkapkan, Mandala datang ditemani oleh keluarga beserta kuasa hukumnya Elza Syarief.

Keberadaan Mandala sempat tidak diketahui dan Kejari menyatakan menunggu dia untuk datang menyerahkan diri sebelum batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. 

Baca selengkapnya: Mandala Shoji Ditahan di Lapas Salemba

Mandala bersama rekannya dari PAN, Lucky Andriani, dinyatakan bersalah oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Mereka terbukti melakukan pelanggaran pemilu saat berkampanye di Pasar Gembrong Lama, Jakarta Pusat, pada 19 Oktober 2018. 

Baca selengkapnya di sini. 

Cerita penjual warung nasi lewat lubang

Sejumlah pemilik warung nasi yang menjajakan dagangannya lewat lubang di parkiran Grand Lucky, kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan, berbagi pengalaman selama mereka berjualan. 

Salah satunya adalah pengalaman tidak dibayar oleh pelanggan. Menurut Warti, salah satu pemilik warung, biasanya pelanggan yang tidak membayar adalah pekerja proyek di sekitar. 

Pemilik warung nasi lainnya yang bernama Rini juga mengalami hal serupa. Dari pengalamannya, pelanggan yang kebanyakan sopir suka bergegas pergi dan belum membayar karena panggilan tugas oleh bos mereka. 

Baca selengkapnya: Pemilik Warung Nasi lewat Lubang Bisa Dapat Rp 3.000.000 Per Hari

Meski begitu, para pemilik warung nasi itu melihat pengalaman mereka sebagai dinamika dalam berdagang. Pada kenyataannya, lebih banyak pelanggan yang membayar dengan semestinya ketimbang yang tidak bayar. 

Baca selengkapnya di sini. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/09/06000001/populer-megapolitan-tersangka-pria-yang-banting-motor-mandala-shoji

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke