PLTSa dibangun atas kerja sama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, PLTSa Bantargebang nantinya mampu mengolah 100 ton sampah per hari.
"Incenerator yang mampu olah sampah 100 ton per hari ini diharapkan selesai akhir Maret 2019," ujar Isnawa melalui pesan singkat, Selasa (12/2/2019).
Pada Selasa ini, Isnawa bersama Kepala BPPT Hammam Riza dan jajaran pejabat BPPT meninjau pembangunan PLTSa Bantargebang.
Isnawa menyebut, progres pembangunan PLTSa yang mulai dibangun pada 21 Maret 2018 itu hampir mencapai 90 persen.
"Kepala BPPT meninjau dan mendengarkan laporan progres pembangunannya yang sudah mendekati 90 persen," kata dia.
Dilansir dari laman web BPPT, www.bppt.go.id, Hammam Riza menuturkan, fasilitas pengolahan sampah dengan teknologi termal nantinya mampu menghasilkan 700 kilowatt listrik per hari.
"Teknologi ini pun dapat memusnahkan sampah hingga kapasitas 50-100 ton per hari dengan hasil listrik hingga 700 Kw," ujar Hammam.
Hammam menyampaikan, PLTSa Bantargebang dibangun untuk mengatasi masalah timbunan sampah di perkotaan yang makin menggunung.
"Ini pembangkit listrik tenaga sampah pertama di Indonesia sebagai solusi masalah timbunan sampah di kota-kota besar, khususnya DKI Jakarta," ucapnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/12/22262941/pembangkit-listrik-tpst-bantargebang-bisa-olah-100-ton-sampah-per-hari