Bertempat di kantor Google Indonesia, Jakarta Pusat, masing-masing media di antaranya Kompas.com, Suara.com, Viva.co.id, dan Tempo.co mengirimkan 1-3 perwakilannya untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Masing-masing perwakilan media berkumpul dalam satu ruangan yang telah dibagi dalam lima kelompok berdasarkan jumlah segmen dalam debat kedua capres-cawapres.
Setiap kelompok terdiri dari 3-5 orang dari yang bertanggung jawab untuk memantau satu segmen debat.
Masing-masing anggota kelompok bertugas mencatat pernyataan yang dilontarkan setiap calon presiden yang akan diuji kebenarannya.
Setiap orang yang mencatat sebuah pernyataan akan bertanggung jawab untuk mencari klarifikasi melalui berbagai sumber data.
Kegiatan cek fakta itu juga menghadirkan beberapa tim ahli, di antaranya peneliti Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Gurnadi Ridwan serta peneliti lembaga lingkungan hidup Auriga Iqbal Damanik.
Para tim ahli akan memverifikasi pernyataan yang dilontarkan capres sekaligus sumber data yang dilampirkan oleh setiap anggota kelompok.
Kegiatan cek fakta itu diselenggarakan sejak pukul 16.00 WIB hingga 23.00 WIB.
Kegiatan diawali dengan simulasi cek fakta. Simulasi dilakukan dengan menampilkan video debat pertama capres-cawapres.
Pihak Google Indonesia telah menyediakan dua layar besar untuk menampilkan acara debat.
Saat debat dimulai pukul 20.00 WIB, masing-masing perwakilan media langsung serius bekerja mencari sumber data untuk memvalidasi pernyataan setiap capres.
Suasana saat itu terpantau hening lantaran setiap orang fokus mendengarkan pernyataan masing-masing kandidat capres.
Bahkan, tak ada yang berani beranjak dari tempat duduk selama debat berlangsung.
Mereka hanya sibuk mencari sumber data untuk menguji pernyataan kandidat capres. Para tim ahli juga sibuk menuliskan klarifikasi dari pernyataan tersebut.
Setelah sumber data dan klarifikasi dari tim ahli dinyatakan lengkap, perwakilan media akan mengirimkan data itu ke masing-masing newsroom untuk diolah kembali dan diangkat dalam sebuah berita.
Perwakilan media pun harus mengirimkan alamat situs berita yang telah tayang kepada tim editor cek fakta untuk ditayangkan kembali di laman cekfakta.com.
Google News Lab Leads untuk Kawasan Asia-Pasifik Irene Jay Liu mengatakan, kegiatan cek fakta secara langsung baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia.
Menurut Irene, kegiatan cek fakta pernah dilakukan saat penyelenggaran Pemilu presiden di Amerika Serikat pada 2016 lalu.
"Saya kira ini sejarah. Memang pernah ada kegiatan cek fakta saat Pemilu di Amerika Serikat, tapi mereka tidak melakukannya bersama. Mereka melakukannya di kantor media masing-masing," kata Irene, Minggu.
Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho mengatakan, ide kolaborasi cek fakta merupakan inisiatif dari beberapa media massa seperti Kompas.com, Tempo, Tirto, dan juga dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).
Menurut dia, menghilangkan hoaks akan lebih mudah jika dilakukan secara kolektif.
"Karena tidak bisa kita sendiri-sendiri melakukan ini. Toh ini juga kepentingan bersama," kata Wisnu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/18/07364811/pengalaman-ikut-live-fact-checking-debat-capres