Isma menyinggung Ridwan Kamil dalam pidato sambutannya.
"Kalau memang Gubernur Jabar sudah merasa Citarum harum, kemungkinan tidak perlu merasa hadir di acara ini," kata Isma di Gedung BPK RI, Jakarta Pusat, Senin pagi.
Ucapan tersebut langsung menuai keriuhan para peserta seminar.
Isma mengatakan, seminar tersebut penting untuk menjembatani kepentingan publik dengan pemerintah.
"Karena belum pernah ada acara yang melibatkan keuangan negara (BPK) IV dan V dan ini karena bersifat nasional dan demi kepentingan masyarakat banyak, kami adakan acara ini. Jadi ya sudahlah..." ujar Isma.
Tak berhenti di situ, Isma juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Saya apresiasi kedatangan gubernur DKI Jakarta, bukan karena tadi membandingkan dengan Gubernur Jabar. Beliau (Anies) memang bertempat tinggal di DKI dan sangat concern dengan pengelolaan air bersih dan penyediaan air minum," ujarnya.
Selain itu, Isma menyebut kebijakan Pemprov DKI terkait air bersih dilandasi rekomendasi BPK Perwakilan DKI Jakarta.
"Saya mengapresiasi Gubernur Jakarta karena selalu berdiskusi di tengah kesibukan beliau untuk terus menerus menindaklanjuti apa yang harus dilakukan. Ini bukan ngebela-belain," kata dia.
Seminar "Membedah Citarum dari Hulu Hingga ke Jakarta" membahas hasil audit BPK RI terkait pengelolaan Sungai Citarum.
Sungai yang didapuk sebagai sungai terkotor di dunia oleh Bank Dunia itu mulai dibenahi lewat program pemerintah pusat Citarum Harum.
Sungai terpanjang dan terbesar di Jawa Barat ini menjadi sumber utama air bersih di Jakarta lewat pengairan ke Waduk Jatiluhur.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/18/10584221/anggota-bpk-sindir-ketidakhadiran-ridwan-kamil-di-seminar-citarum-harum