Salin Artikel

Ketika Kontainer Jadi Pilihan Warga dalam Membangun Kampung Akuarium..

Koordinator Community Action Plan Kampung Akuarium Dharma Diani mengatakan, konsep desain itu tidak jauh berbeda dengan usulan konsep desain yang telah disampaikan sebelumnya.

"Kalau kemarin kan kami bangunan pada umumnya menggunakan batako, kalau ini ada konsep baru dengan ada material kontainer bekas atau daur ulang, ini yang beda," kata Diani kepada wartawan, Selasa (19/2/2019).

Diani menuturkan, penggunaan kontainer sebagai material pembangunan dapat menekan biaya konstruksi serta mempersingkat waktu konstruksi.

Selain itu, ia juga membidik peluang menjadikan Kampung Akuarium sebagai objek wisata bila jadi dibangun menggunakan kontainer.

Sebab, penggunaan kontainer sebagai tempat tinggal belum jamak ditemui dan dapat menjadi ciri khas kampung tersebut.

"Ada keunikan yang menjadi ciri khas karena terbuat dari kontainer. Filosofi kontainer juga kan sebenarnya peti kemas itu enggak jauh dari Pelabuhan Sunda Kelapa, posisi kami kebetulan tepat berdampingan," kata Diani. 

Diani melanjutkan, Kampung Akuarium yang berada di sekitar bangunan-bangunan cagar budaya mengundang para perhatian turis yang sedang berwisata di sana.

"Saat mereka melihat ada kampung yang unik dengan kontainernya, penghijauannya, kami bisa buka (penjualan) suvenir, bisa buka kafe, banyak sebenarnya dan itu bisa meningkatkan perekonomian warga lebih baik lagi," ujar Diani.

Tanggapan Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memuji desain rumah kontainer yang diusulkan warga Kampung Akuarium. Menurut Anies, desain itu menarik dan artistik.

"Desainnya bagus, bukan hanya bagus karena artistik, tapi karena bagus membangun ekosistem kampung," kata Anies saat ditemui di DPRD DKI Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Anies mengatakan, ekosistem kampung yang dibangun bisa merawat interaksi warga.

Senada dengan Diani, Anies menyebut Kampung Akuarium juga berpotensi jadi destinasi wisata.

"Sebagai salah satu daerah wisata juga hidup, kegiatan perekonomian juga bergerak, itu rancangan yang menarik," ujar Anies. 

Anies mengatakan, desain hasil musyawarah warga itu bakal dibahas dan disesuaikan dengan tata ruang. DKI kemudian akan memutuskan apakah akan menerapkan desain itu.

"Ini sebenarnya desain yang masih kami ajukan, belum jadi desain yang resmi antara Pemprov dan kami deal seperti itu belum, baru mengajukan," kata Diani menegaskan.

Pada April 2016, Pemprov DKI Jakarta yang saat itu dipimpin Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menggusur permukiman warga Kampung Akuarium.

Anies yang menggantikan Ahok kemudian berjanji akan membangun kembali Kampung Akuarium lewat program Community Action Plan yang mengakomodir kebutuhan warga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/21/06443841/ketika-kontainer-jadi-pilihan-warga-dalam-membangun-kampung-akuarium

Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke