Tanaman itu terkonsentrasi di sisi selatan waduk.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, eceng gondok terlihat tumbuh berkerumun di sejumlah titik sehingga seolah-olah membentuk pulau di tengah waduk.
Warga sekitar Waduk Pluit, Jimi mengatakan, eceng gondok baru muncul dalam jumlah banyak selama dua minggu terakhir.
"Baru dua minggu, kalau dulu memang enggak bersih jadi akhirnya tumbuh lagi. Ya namanya eceng, ya, setelah dibersihkan pasti tumbuh lagi, tumbuh lagi," kata Jimi, di kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara, Kamis.
Jimi mengatakan, hujan yang kerap turun dalam beberapa waktu terakhir membuat eceng gondok tumbuh subur meski dibersihkan setiap hari.
Pengakuan serupa juga disampaikan Taryana, petugas Dinas Kehutanan yang sehari-hari bertugas di pinggir Waduk Pluit.
Taryana menyebut, eceng gondok muncul secara liar di Waduk Pluit.
Menurut dia, eceng gondok memang sudah lama hidup di Waduk Pluit, meski jumlahnya tak sebanyak sekarang.
"Muncul liar, jadi mereka itu kayak hidup lebih cepat dan menjalar begitu, bukan muncul tiba-tiba, bukan. Memang sudah dasarnya eceng gondok muncul di Waduk Pluit," ujar Taryana.
Senada dengan Jimi, Taryana menyebut petugas sering membersihkan eceng gondok.
Namun, ia menilai proses pembersihan belum optimal sehingga eceng gondok masih terus bermunculan.
Selain eceng gondok, Waduk Pluit juga tampak dikotori sampah berjenis plastik yang mengambang di permukaan.
Menurut Taryana, sampah itu dibuang warga sekitar Waduk Pluit.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/21/18010911/eceng-gondok-tumbuh-liar-di-waduk-pluit