Salin Artikel

4 Fakta di Balik Video Viral Cekcok Dua Wanita di Mangga Dua

Keterangan dari video-video itu umumnya menarasikan bahwa kedua perempuan bercekcok lantaran sang korban yang diketahui berinisial SDE hendak dibius pelaku bernisial SJ.

"Baru dapet video modus pembiusan cewek di salah satu wc umum mall di Jakarta. Dan yang bikin kaget pelakunya ternyata cewek juga. Untung korbannya selamat dan langsung narik tas pelaku. Duh, please be safe everyone. Please aware sama siapapun, even cewek juga. Scary AF!," tulis pengunggah video dengan nama akun Twitter @mommy_elzar.

Pada kolom komentar, asumsi warganet meliar. Ada yang menyebut bahwa pembiusan merupakan modus penjualan organ tubuh manusia, ada juga yang bilang bahwa pelaku berkomplot dengan kelompok yang berjumlah tujuh orang.

Nyatanya, narasi yang berkembang di dunia maya tentang peristiwa itu tidak sepenuhnya benar. Berikut ini Kompas.com sarikan sejumlah fakta terkait peristiwa cekcok itu menurut keterangan polisi.

1. Polisi benarkan ada cekcok, korban sempat dibekap

Kapolsek Pademangan Kompol Julianthy membenarkan terjadi cekcok antara dua perempuan sebagaimana yang digambarkan dalam video.

Julianthy mengatakan, cekcok yang melibatkan dua perempuan berinisial SJ dan SDE itu terjadi di mal WTC Mangga Dua, Jumat petang.

Namun, Julianthy membantah bila pelaku berniat membius korban menggunakan jarum suntik yang telah diisi obat bius.

"Tidak ada obat bius seperti yang diviralkan di medsos, tidak benar obat bius. Itu korban memang sempat mau dibekap di toilet tapi korban berhasil berontak dan melawan," kata Julianthy.

2. Cekcok dilatarbelakangi cinta segitiga

Julianthy menjelaskan, cekcok yang diwarnai pembekapan itu dilatarbelakangi oleh konflik cinta segitiga antara SJ, SDE, dan suami SDE.

"Pelaku SJ melakukan hal tersebut karena cemburu, mengingat pelaku memiliki hubungan spesial dengan suami korban (inisal S) yang merupakan teman sejak duduk dibangku sekolah," ujar Julianthy.

Ia pun membantah bila SJ hendak membius SDE dan mengambil organ tubuhnya untuk diperjual belikan sebagaimana yang membuat warganet gusar.

Julianthy menegaskan, SJ melakukan aksinya sendirian murni karena kecemburuan yang dialaminya.

3. Pelaku bawa jarum suntik dan pisau dapur

Polisi mebenarkan bahwa pelaku berinisial SJ membawa tiga buah jarum suntik dan dua bilah pisau dapur saat cekcok dengan korban berinisial SDE

Namun, Julianthy mengatakan, barang-barang tersebut tidak digunakan oleh pelaku saat membekap korban di toilet lantai dasar pusat perbelanjaan.

"Suntikan ini bukanlah obat bius seperti yang diberitakan bahwa akan melakukan pembiusan kepada korban tapi dia adalah pedagang online kosmetik," kata Julianthy.

Dua bilah pisau yang ada di tas juga tidak digunakan oleh SJ saat menyerang SDE. Kini barang-barang itu sudah disita oleh polisi.


4. Pelaku dan korban sepakat berdamai

Peristiwa cekcok antara SJ dan SDE berakhir damai setelah keduanya sama-sama meneken surat pernyataan di hadapan polisi.

Julianthy mengatakan, polisi telah membujuk korban membuat laporan polisi mengingat peristiwa pembekapan yang dialaminya cukup serius.

Namun, kedua pihak yang didampingi suami masing-masing memilih berdamai dan menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan.

"Yang bersangkutan atas bujukan dari suami korban dan suami si pelaku tidak membuat laporan dan dituangkan dalam surat pernyataan," kata Julianthy.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/17/07545591/4-fakta-di-balik-video-viral-cekcok-dua-wanita-di-mangga-dua

Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke