Salin Artikel

Cerita di Balik Badut Joget di Stasiun Pondok Cina...

Badut animasi kesukaan anak-anak itu tampak menghibur dengan joget lincahnya mengikuti irama musik yang diputar.

Setelah lewat di depannya, badut tersebut tampak ramah menyapa orang-orang yang lewat agar memberikan uangnya ke wadah yang telah ia sediakan.

Sesekali ada yang memberikan uangnya, ada pula yang tak menghiraukannya.

Di balik kostum badut itu, ada seorang bapak enam anak bernama Saiful Anwar. Ia berumur 32 tahun.

Anwar mengamen selalu ditemani anak keduanya yang masih duduk di Taman Kanak-Kanak. Anaknya itu tampak duduk beralaskan kardus sambil menunggu wadah itu terisi uang.

Ia bercerita, dirinya telah 18 tahun melakoni sebagai badut goyang, sejak tahun 2001.

Untuk menghidupi keenam anaknya, ia harus bekerja mulai dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Anaknya yang masih kecil-kecil membuat dirinya harus bekerja lebih lama untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Anwar mengaku pendapatannya sehari hanya cukup buat makan enam kepala, terlebih istrinya tengah mengandung anak ketujuh.

Dalam sehari, Anwar mendapat Rp 150.000 dari upah jogetnya itu.

"Iya cukuplah buat beli susu anak apalagi anak masih kecil-kecil, kadang ada orang yang kasih uang Rp 100.000, ada juga yang kasih sembako. Banyak orang baik sama saya," ujarnya di Stasiun Pondok Cina, Depok, Rabu (20/3/2019).


Suka duka

Pria asal Palembang ini bercerita, banyak suka dukanya yang dirasakan ketika harus bekerja sebagai badut.

Kadang, anaknya dihina lantaran ayahnya hanya bekerja sebaga boneka joget.

"Ya ada saja yang hina bilang saya cuma jadi boneka joget lah," ucap Anwar.

Ada pula yang tega mencuri uang hasil upahnya jadi boneka tersebut.

"Biasa lah anak saya tertidur, saya ke toilet. Wadah air tersebut pas saya pulang udah tidak ada (uang)," ujarnya. 

Di bawah terik matahari ia pun sering kelaparan bersama anaknya, apalagi wadahnya tidak terisi penuh.

"Pernah panas-panasan terus di satu titik anak saya rewel pengin makan, tapi uang tidak ada akhirnya saya hanya lihat dia makan," ujarnya.

Ia pun tak pernah mengambil pusing apa pendapat orang tentang dirinya selama apa yang dikerjakannya halal.

Anwar tak pernah mengeluh. Dari kesulitan itu, ia belajar jadi semakin dekat dengan Tuhan dan belajar menghargai orang.

Itu semua dilakukannya untuk membahagiakan anak dan istrinya.

"Saya hanya ingin anak saya bahagia pokoknya. Saya rela bekerja apapun, saya lakukan untuk anak," ujarnya.

Ia berharap dengan menjadi badut goyang ini, ia mampu menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi.

"Saya berharap anak saya semua sukses dan tamat kuliah, tidak seperti saya yang tamat SMP," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/21/09170981/cerita-di-balik-badut-joget-di-stasiun-pondok-cina

Terkini Lainnya

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke