Salin Artikel

Tanya Alamat, Pria Ini Malah Ditodong Golok dan Dirampok

Sahril ditangkap setelah merampas Hafid (29) yang menanyakan alamat kepadanya. Saihudin merampas sebuah ponsel dan sejumlah uang.

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Rensa Aktadivia mengatakan, kejadian perampasan itu terjadi pada Selasa dini hari.

Awalnya Hafid yang ingin ke Rumah Sakit Tanjung Priok bertanya ke Sahril yang kala itu tengah berjualan di bawah flyover Tanjung Duren tepatnya di depan Mal Taman Anggrek tentang alamat menuju Tanjung Priok.

"Korban tanya alamat kepada pelaku dan pelaku menawarkan diri untuk mengantarkan korban menuju pintu tol Tanjung Priok," kata Rensa saat dikonfirmasi Jumat (23/3/2019).

Merasa tertolong, Hafid kemudian mengantarkan menaikkan pelaku ke mobilnya untuk menunjukkan arah. Ia sempat dibawa berputar-putar oleh pelaku sebelum diarahkan menuju pintu tol.

Merasa terbantu, ia kemudian memberi Sahril uang sebesar Rp 50.000 namun pelaku justru marah-marah karena merasa tersinggung.

"Korban pun akhirnya nambahin lagi sampai Rp 300 ribu tapi pelaku juga enggak mau nerima. Katanya itu enggak cukup buat ongkos taksi balik ke Tanjung Duren," kata Rensa.

Masih merasa tak puas, Sahril mengancam korbannya dengan menunjukkan ganggang golok yang disimpannya dari balik jaket.

Ia mengatakan akan membacok kepala korban jika tidak menyerahkan harta lainnya.

Hafid yang ketakutan terpaksa menyerahkan ponsel miliknya ke pelaku. Setelah kejadian, ia melaporkan tindakan pedagang tersebutke Polsek Tanjung Duren.

Beberapa jam kemudian, Sahril dibekuk kepolisian di sebuah lahan kosong di belakang Mal Taman Anggrek.

Dari tangan Sahril Polisi mengamankan uang tunai dan ponsel korban. Sedangkan gagang golok telah dibuangnya ke kali.

"Pengakuannya dia baru sekali saja melakukan aksi seperti ini, tetapi kami masih mendalami," kata Rensa.

Akibat perlakuannya tersebut Sahril dikenakan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/22/11291881/tanya-alamat-pria-ini-malah-ditodong-golok-dan-dirampok

Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke