Kepala Sekolah SMP Maha Prajna Frans Hendrik Garang mengatakan, sebelas murid tersebut sudah meminta maaf.
"Kemarin Senin mereka semua sudah minta maaf baik kepada guru, yayasan, maupun Sudin Pendidikan Jakarta Utara," ujar Garang, Selasa (26/3/2019).
Garang menyebutkan, perilaku para murid tersebut bukan karena tidak menghormati gurunya.
"Bukan karena guru masih muda atau karena murid-murid tidak menghormatinya, tapi kata mereka semua, hal ini dilakukannya sekadar karena iseng belaka," terang Garang.
Garang menyebutkan, guru Pendidikan Lingkungan Kota Jakarta (PLKJ) yang mendapatkan tindakan tidak hormat dari muridnya tersebut baru 1 tahun bekerja di SMP Maha Prajna.
"Statusnya adalah guru tidak tetap," katanya.
Adapun dari 11 murid yang melakukan tindakan tidak hormat dengan berjoget sambil mengelilingi gurunya itu, dua di antaranya adalah perekam kejadian.
"Jadi ada dua yang merekam, satu dari depan, satu dari belakang, nah yang (merekam) dari belakang ini menyebarkan ke social media," papar Garang.
Saat ini 11 murid tersebut belum mendapatkan sanksi apa pun dari pihak sekolah.
Garang mengatakan, ia menunggu keputusan dari Sudin Pendidikan Jakarta Utara untuk memberikan sanksi.
"Kami sebenarnya punya tata tertib sendiri, tapi karena kemarin Sudin Pendidikan juga sudah datang dan ikut memeriksa, jadi kami baru umumkan besok, supaya keputusannya bisa dipadukan," pungkasnya.
Sebagai informasi Jumat (22/3/2019) pekan lalu tersebar video dari akun Instagram @lambe_turah yang menunjukan seorang guru berada di tengah-tengah kerumunan siswa.
Kerumunan tersebut berjoget, menyawer, dan ada yang tidak mengenakan baju.
Tindakan tidak hormat tersebut dilakukan oleh siswa kelas IX SMP Maha Prajna. Lima dari 11 pelakunya dikenal susah diatur dan sering bolos sekolah.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/26/19095901/murid-yang-sawer-gurunya-di-cilincing-mengaku-iseng